Kata keselamatan dan keamanan sering disamakan maknanya terutama bila merujuk pada perfomance maskapai yang umumnya berdasarkan rating dalam berbagai aspek namun dalam penerapannya khususnya dalam dunia aviasi kedua kata ini sangatlah berbeda.
Mari kita coba untuk membedakan kedua kata ini dalam konteks industri aviasi khususnya  penerbangan dengan pesawat terbang.
Keselamatan dalam aviasi mengacu kepada usaha usaha yang dilakukan untuk menghindari kecelakaan termasuk pada hal hal yang berkaitan dengan desain, konstruksi, pemeliharaan dan pengoperasian dari pesawat terbang.
Para pabrikan pesawat terbang di seluruh dunia telah menjadikan pesawat sebagai moda transportasi yang sangat aman dengan berbagai teknologi dan inovasi mereka sehingga pesawat pesawat keluaran baru dari waktu ke waktu memiliki tingkat keselamatan yang meningkat pula.
Sebuah pesawat didesain untuk dapat beroperasi dengan baik dalam berbagai kondisi dan lebih itu dari yang dibutuhkan oleh pesawat pada umumnya.
Singkatnya sebuah pesawat harus dapat mengantisipasi dan menghindari segala permasalahan selama penerbangan dengan berfungsi pada full capacity bila terjadi sesuatu serta pastinya memenuhi standard minimum yang ditentukan pada sertifikasi oleh badan pemerintah pada penerbangan.
Faktor kesalahan manusia atau human error menjadi salah satu kontribusi dari sebuah kecelakaan sehingga baik pabrikan melalui desain dan konstruksi pesawat hingga kepada para maskapai dalam memelihara armada pesawatnya dan para kru pesawat dan teknisinya menjadi titik dimulainya dari keselamatan dalam aviasi ini, utamanya pada interaksi antara manusia, mulai dari pilot hingga mekanik dengan mesin.
Badan badan Pemerintahan dalam bidang penerbangan juga mengambil andil dalam keselamatan penerbangan melalui serangkaian proses seperti audit pada setiap maskpai yang beroperasi mulai dari program pelatihannya hingga pemeliharaan seluruh pesawat pada armada masing masing maskpai.
Kemananan
Keamanan dalam aviasi mengacu kepada segala usaha dan protokol yang disiapkan untuk menghindari segala jenis ancaman yang ditujukan kepada pesawat, penumpang dan kru nya termasuk pada ancaman serangan teroris.
Usaha dan pemberlakukan baik itu sistem ataupun prosedur pada bandara bandara berupa alat X-ray dan pendeteksi lainnya yang dapat memberikan tingkat keamanan baik kepada air traveler, kru pesawat dan pesawat itu sendiri dari ancaman seperti pelarangan dari beberapa macam benda yang dapat membahayakan selama penerbangan.
Pada pesawat terbang, faktor feature pada pesawat menjadi perhatian bagi para pabrikan pesawat terutama setelah kejadian 9/11 yang membuat para pabrikan membuat pesawat semakin aman selama di udara seperti penguatan pada pintu kokpit yang kini semakin kokoh dan aman sehingga dapat menahan serangan peluru, ledakan dan ancaman sejenis lainnya.
Pada perkembangannya terutama pada aviasi sipil dengan banyaknya maskapai maskapai baru  kedua faktor ini adalah sebuah keharusan untuk mendapatkan kepercayaan dari pengguna nya yaitu air traveler selain dari faktor faktor lain seperti efesiensi, kenyamanan dan yang pasti dengan harga tiket yang terjangkau.
Namun dengan ada setidaknya 3 milyar orang didunia yang menggunakan jasa transportasi udara maka tidak heran mulai saat dari bandara keberangkatan, selama penerbangan hingga bandara kedatangan, kedua faktor menjadi yang utama.
