Pulau Ikaria adalah pulau kecil yang berada di laut Aegean Yunani yang memiliki julukan Where people forget to die dan Where people lives forever oleh beberapa pihak termasuk beberapa media online terkenal.
Julukan ini bukan sekedar slogan untuk mengembangkan pariwisata pulau tersebut, lebih dari itu yang justru mendefinisikan pulau tersebut sesuai dengan julukan tersebut.
Dasar dari itu semua karena penduduk pulau Ikaria dapat hidup hingga berumur 90 tahun lebih dengan menjalankan hidup sehat , healthy living.
Penulis memang sengaja untuk tidak menonjolkan keindahan alamnya pada artikel ini namun lebih pada pesan yang ada pada pulau ini baik dari kebiasaan kehidupan penduduknya maupun latar belakang nama pulau ini.
Mengutip dari GreekTravelTellers com, beberapa peniliti melakukan penilitian tentang kehidupan sehat yang penduduk Ikaria jalani dan menyimpulkan hal-hal yang menyebabkan penduduk di Ikaria berumur panjang :
1.Kehidupan desa atau rural serta melakukan kegiatan yang menyehatkan seperti berjalan kaki menyebabkan fisik yang kuat dan sehat.
2.Tidur siang, beberapa orang menyebutkan tidur siang kurang baik namun peniliti menemukan kebiasaan tidur siang penduduk Ikaria dapat menyehatkan jantung.
3.Melakukan diet dan mengkonsumsi yang segar dan organik baik itu sayur sayuran, buah buahan, ikan, madu dan olive oil, red wine serta kopi Yunani dan teh pegunungan yang mengandung antioksidan.
4.Penduduk Ikaria tidak banyak menggunakan obat obat an
Melakukan aktivitas seksual termasuk untuk kaum manula.
5.Hubungan sosial atau silahturahmi yang kuat dan erat antar penduduk.
6.Kehidupan sehari hari yang mereka lakukan tanpa stres serta dengan memiliki sikap dan pemikiran yang optimis.
Project Blue Zones yang mempromosikan kehidupan sehat bagi komunitas di seluruh dunia termasuk destinasi wisata melalui kebiasaan hidup serta makanan memasukan Ikaria sebagai contoh komunitas untuk menjalani kehidupan sehat dan panjang umur.
Nama Ikaria sendiri konon berdasarkan mitos Yunani berasal dari nama Icarus, anak dari Daedalus yang terjatuh ke laut dekat pulau tersebut.
Ayah dari Icarus, Daedalus yang adalah seorang yang pandai membuat segala hal, diminta oleh Raja Minos membuat Labryinth yang sulit bagi orang untuk menemukan jalan keluarnya.
Setelah selesai ternyata justru tidak sedikit orang yang berhasil keluar dari labryinth tersebut, hal ini membuat Raja berpikir bahwa salah satu penyebabnya adalah dari sang pembuatnya yang membantunya.
Raja Minos kemudian memenjarakan Daedalus dan anaknya, Icarus di pulau Crete yang dikelilingi laut yang dikuasai Raja.
Daedalus kemudian berpikir bahwa salah satu cara keluar dari pulau tersebut adalah lewat udara dengan terbang.
Daedalus kemudian mengumpulkan feather atau bulu untuk membuat sayap dengan lilin sebagai perekatnya.
Setelah jadi kemudian Daedalus dan Icarus berhasil keluar dari pulau tersebut dengan terbang menggunakan sayap yang Daedalus buat.
Daedalus berhasil mendarat selamat namun Icarus tidak karena tidak menuruti nasehat Daedalus untuk tidak terbang terlalu rendah untuk menghindari ombak laut menyapu sayap serta tidak terbang terlalu tinggi untuk menghindari sengatan panas matahari melelehkan lilin perekat sayap.
Keasyikan terbang membuat Icarus lupa dan terbang tinggi mendekati matahari membuat lilin meleleh dan bulu bulu terlepas dan membuat Icarus terjatuh ke laut dan meninggal.
Daedalus kemudian menamakan pulau yang dekat dengan tempat jatuhnya Icarus dengan Ikaria serta laut sekitar dengan Icarian Sea.
Nama Icarus oleh ICAO Badan Aviasi Sipil Dunia sebagai salah satu simbol penerbangan sipil sebagai pengingat bahwa langit sangat luas untuk dikuasai, untuk itu tidak gegabah, pesan lainnya adalah untuk selalu mengambil jalan tengah, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah seperti nasehat Daedalus kepada Icarus.
Sebuah karya seni yang menggambarkan Icarus terpampang di pintu masuk markas ICAO.
Latar belakang penamaan pulau Ikaria dengan kebiasaan penduduknya saling berkaitan dimana memiliki pesan untuk menjalani kehidupan ini dengan sehat, tanpa stres dan tidak terlalu banyak kecemasan serta tidak sombong yang dapat melupakan siapa diri kita di dunia ini, setinggi apapun itu masih ada yang lebih Tinggi...
Sikap Icarus banyak terlihat ketika banyak yang ingin menguasai angkasa melalui jalur jalur penerbangan, untuk itu bercerminlah pada Icarus.
Referensi :Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H