Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Opini: Oligopoli dalam Industri Aviasi

1 Januari 2022   03:37 Diperbarui: 1 Januari 2022   03:54 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di negara negara lain seperti Australia dan India juga dapat terlihat keadaan ini, namun oligopoli yang terjadi pada maskapai di semua negara ini hanya terjadi pada penerbangan domestik saja, karena tidaklah semudah itu untuk menerapkan hal yang sama ketika sebuah negara terikat pada perjanjian atau kesepakatan Open Skies dengan satu negara lain atau lebih.

Pada jauh ke belakang sebelum tahun 1978 dimana kegiatan usaha para maskapai di Amerika diatur oleh Badan Negara yaitu Civil Aeronautics Board (CAB) yang mengatur mulai dari rute hingga batas batas harga tiket pesawat sehingga harga dapat dikendalikan.

Namun pada tahun 1978 Pemerintah mengeluarkan UU tentang deregulasi maskapai yang dikenal dengan ,Airline Deregulatiion Act yang melepas kontrol Pemerintah pada seuruh kegiatan usaha pada penerbangan reguler domestik.

Dampak dari deregulasi ini melahirkan 400 maskapai baru di Amerika yang berarti terjadi kompetisi yang dalam hal ini harga tiket yang bersaing yang pada akhirnya harga tiket pesawat bisa murah.

Namun kompetisi juga menyeleksi yang terkuat, sehingga dari jumlah tersebut hanya 68 maskapai yang bertahan ketika itu, lainnya gulung tikar.

Keadaan ini akan mengingatkan kita pada industri aviasi dalam negeri kita beberapa puluh tahun yang lalu.

Pada proses pendesainan dan produksi pesawat bisa kita lihat pula dikuasai oleh sedikit pabrikan dan bisa dikatakan hanya dua pabrikan yang menguasai market share pada penjualan pesawat maskapai atau airliner.

Hal serupa juga terjadi pada aviasi militer dimana pabrikan pesawat khusus untuk militer sangat sedikit sekali seperti di Amerika misalnya.

Sertifikasi kelaikan pesawat produksi baru juga hanya dapat diperoleh dari dua Badan Penerbangan yaitu, yang satu di Eropa dan satu lagi di Amerika, tanpa sertifikasi dari salah satunya akan tidak dapatnya pesawat terbaru masuk dan terjual di negara negara tersebut.

Menurut opini penulis, Industri aviasi memang bisa disebut sebagai oliigopoli bila melihat semua diatas, namun juga tidak sepenuhnya dikatakan benar pada masing masing negara, tidak semua rute penerbangan dilihat sebagai rute yang menguntungkan maskapai yang menguasai market share, dan ini bisa dilihat oleh maskapai lainnya seperti LCC sebagai kesempatan untuk masuk dalam rute tersebut.

Hal lain adalah pesawat terbang kini melambangkan pencapaian teknologi yang memerlukan investasi baik dana dan waktu yang tidak sedikit pula sehingga tidak banyak pula yang dapat mencapai puncak kejayaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun