Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Catatan Akhir Tahun pada Industri Aviasi

29 Desember 2021   17:46 Diperbarui: 29 Desember 2021   17:56 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bandara (RitaE/pixabay.com)

Tahun 2021 merupakan tahun kedua bagi kita semua tak terkecuali industri aviasi menghadapi pandemi yang disebabkan oleh virus Covid 19.

Industri aviasi khususnya aviasi sipil meliputi banyak sektor seperti pabrikan pesawat, maskapai, bandara, pusat pemeliharaan pesawat sudah terhantam sejak awal pandemi berlangsung.


Maskapai di seluruh dunia menghadapi keadaan dan periode yang tidak mudah berupa turunnya permintaan kursi kursi pada pesawat mereka yang dampaknya sangat luas pada operasional dan khususnya kondisi keuangan mereka.
Sebagai akibatnya tidak sedikit maskapai yang harus mengakhiri bisnisnya serta ada pula yang bertahan dalam turbelensi yang masih berlangsung.


Turunnya permintaan kursi kursi pesawat dari air traveler adalah peningkatan jumlah kasus Covid 19 pada setiap negara diikuti dengan penutupan dan pengetatan pada pintu gerbang masing masing seperti penerapan karantina.

Penutupan pintu gerbang serta penerapan karantina ini menyebabkan mobilitas air traveler untuk melakukan perjalanan udara untuk bisnis, liburan dan mengunjungi sanak keluarga terhambat.

Vaksinasi yang sebelumnya menjadi harapan pada kecepatan laju pemuihan industri aviasi sepertinya belum dapat memberikan prediksi yang tepat bagi industri aviasi kembali pada keadaan sebelum pandemi.

Semua negara berusaha melakukan vaksinasi kepada seluruh warga nya untuk memberikan imunitas namun seiring dengan itu varian varian baru Covid 19
mulai dari Alpha yang bermula di Inggris, Beta dari Afrika Selatan, Delta dari India, Gamma dari Brazil hingga yang terkini Omicron bermunculan 


Namun pada perkembangannya masih terdapat beberapa kasus yang terjadi di beberapa negara yang justru merupakan pengguna transportasi udara antar bangsa.


Kasus Omicron yang masuk ke Indonesia adalah sebagai contoh tersebut yang baru baru ini terjadi.

Setiap Varian varian ini menciptakan gelombang penyebaran virus yang pada akhirnya juga membuat negara negara menutup dan memperketat pintu gerbangnya yang sebelumnya sudah dibuka kembali.

Sekali lagi ini menunjukan kasus import antar bangsa masih dan sangat mungkin terjadi yang terbawa akibat konekrivitas antar bangsa.


Solusi dari penghambatan mobilitas pengguna transportasi udara tidak hanya membutuhkan usaha dari industri aviasi karena apa yang semua kita hadapi sangatlah rumit dan kompleks terutama ketika masing-masing negara memang melakukan kewajibannya melindungi seluruh warganya dari penyebaran virus ini tidak terkecuali dari penyebaran dari negara lain dengan karantina dan lainnya, sebuah keharusan memang walau berdampak pada laju mobilitas itu sendiri.

Apabila Covid 19 akan tetap berevolusi dengan varian varian terbarunya, walaupun harapannya tidak, apakah buka tutup pintu gerbang yang dilakukan negara negara didunia ini akan menjadi kejadian yang akan terus terulang ulang setiap kali adanya varian baru ?

Jika memang iya jawabannya hal ini tidak saja memperlambat laju pemulihan industri aviasi tapi juga menciptakan pertanyaan baru yang perlu terjawab oleh semua pelaku industri aviasi yaitu bagaimana bila memang pandemi masih terus memperpanjang waktunya atau bahkan terburuknya bila memang akan terus selamanya berlangsung ?

Bagi individu untuk dapat berdamai dengan pandemi bisa dilakukan dengan tetap disiplin menerapkan protokel kesehatan, namun tidak secukup itu bagi industri aviasi bila memang harus selamanya hidup berdampingan dengan pandemi.

Penerbangan jarak jauh (long haul) dan atau penerbangan antar bangsa adalah kesempatan bagi maskapai untuk dapat menghasilkan pendapatan mereka selain dari penerbangan domestik, namun ketika banyak pintu gerbang negara ditutup, begitu pula penerbangan maskapai.

Penerbangan domestik di beberapa negara memang sudah berada pada fase pemulihan dengan meningkatnya trafik pada keberangkatan dan kedatangan di bandara bandara, hal ini karena Pemerintah negara setempat sudah cukup berhasil mengendalikan laju penyebaran dan hasilnya adalah kembalinya tujuan tujuan penerbangan domestik menjadi daerah aman untuk dikunjungi.

Untuk maskapai yang melayani semua jenis penerbangan baik itu domestik, regional dan internasional mungkin belumlah cukup untuk hanya bergantung pada rute rute domestik untuk tetap tetap berdiri tegak tanpa goyah dalam turbelensi.


Dari sisi pengguna transportasi udara, melakukan perjalanan adalah sebuah kebutuhan, para wisawatan sudah ingin kembali ke pantai pantai dan pulau pulau yang eksotik, mencicipi kembali masakan lokal dan lainnya untuk mengisi iburan mereka.


Ini menandakan bahwa kebutuhan mereka adalah merupakan kebutuhan yang akan terus ada dan menjadi alasan mengapa industri aviasi akan terus hadir untuk memenuhi kebutuhan penggunanya yang jumlahnya tidaklah sedikit.


Namun Pandemi sudah dua tahun terakhir ini, selama itu pula banyak meng grounded pesawat pesawat maskapai bukan karena jumlah penggunanya berkurang, bukan karena kebutuhan melakukan perjalanan mereka hilangkan dalam hidup mereka namun karena semua yang selama ini tetap masih berlangsung

Harapannya tidak ada lagi varian baru Covid 19, jumlah masyarakat yang divaksin bertambah, jumlah kasus menurun dan penutup akan berakhirnya Pandemi ini.

Progres pemulihan sudah menunjukan signal positif pada penambahan terisinya kursi kursi pesawat, hal ini juga terjadi di Indonesia.

Kenyataan memang tidak bisa selamanya sesuai dengan harapan, begitu pula harapan diatas, kita hanya bisa berusaha dan tetap disiplin menerapkan proses.

Namun bagi Industri Aviasi dan Pariwisata sebagai industri partner, the battle is still on, perjuangan masih berlangsung, dan bila memang masih lama dan atau selamanya hidup dengan Covid 19 dengan varian varian baru, semangat perjuangan memang harus tetap membara, namun sepertinya dibutuhkan strategi dan taktik baru untuk tidak hanya untuk sekedar bertahan.

Tahun 2021 sudah terlihat ujung akhirnya bagai penglihatan dari kokpit pesawat akan landasan pacu untuk mendarat dan kemudian siap kembali untuk lepas landas di tahun yang baru, tahun 2022 dengan lebih banyak kursi terisi dan lebih banyak pesawat mengangkasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun