Bukanlah sebuah syair
Dikala aku bukanlah penyair
Bukanlah sebuah sajak
Kala diriku bukanlah pujangga
Aku hanyalah penjelajah waktu
Menikmati masa lalu
Dikala aku hanyalah seorang biasa
Yang tak memiliki gelar bermahkota
Tak seorang pun yang pedulikan rasa
Kecuali hanya karena bagi mereka ku berguna meski karena terpaksa
Baik para pria maupun para wanita
Dan kala ituÂ
Hanya satu yang memberiku asa
Keteduhan yang kala itu tak pernah bisa kulihat
Karena aku bodoh jika tentang rasa
Hingga sedikit kuabaikanÂ
Meski demikian, dia tetap bertahan
Waktu berlalu
Kala aku mulai menyadari itu
Tanpa kusadar dirinya telah berada dalam dimensi yang jauh
Yang mungkin tak mampu lagi kurengkuh
Perlahan dari bintang dia berubah jadi matahari
Yang akan membakar jika kudekati
Hanya saja aku tak ingin menjadi bulan di malam hari
Yang tak mampu berdiri disisi mentariÂ
Hingga ku kan mencoba menjadi langit yg kokoh
Agar selalu mampu menjadi penopangnya untuk ia menyinari semesta ini
15.10.18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H