Mohon tunggu...
Virta Putri
Virta Putri Mohon Tunggu... -

Blogger, Mahasiswi Ekonomi Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Berharap bisa menjadi seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Untuk Seseorang yang Selalu Sederhana di Mataku

24 Juli 2015   19:12 Diperbarui: 24 Juli 2015   19:12 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu kita bertemu, selama ini aku hanya mengenalmu dari teman-temanku. Aku hanya tau namamu saja dan tak kutau bagaimana engkau sebenarnya.
Wahai seseorang yang selalu sederhana di mataku
Apa kau ingat bagaimana secara diam-diam kau menyimpan sebuah folder yang berisi foto-fotoku yang secara diam-diam kau ambil?
Apa kau ingat bagaimana gighnya kamu menarik perhatianku dan bagaimana caranya kau berusaha untuk menyenangkan hatiku?

Hei, kau seseorang yang sederhana
Kau berhasil melakukan semua hal itu. Kau berhasil menarik simpatiku
Bahkan kau berhasil membuatku yakin akan sebuah tekad tentang kita yang kau tunjukkan padaku

Wahai seseorang yang selalu sederhana di mataku
Apakah kau tahu, bahwa aku masih sangat mengharapkanmu, meskipun kita terpisahkan oleh jarak dan waktu?
Apakah kau tahu, bahwa kau adalah seseorang yang selalu kupinta dalam do'aku kepada Rabb-ku?
Apakah kau tahu, bahwa kau adalah seseorang yang selalu kusemogakan perihal masa depan?
Apakah kau tahu, bahwa aku selalu meminta pada-Nya agar kita dituliskan dalam satu lembar Lauhful Mahfudz yang sama?

Bukan kakanda, bukan karena aku tak meyakini keputusan terbaik-Nya
Aku tau manusia hanya mampu berdo'a dan merencanakan dan Tuhan lah yang menentukan
Tetapi aku juga meyakini bahwa do'a mampu merubah nasib dan takdir seorang hamba, itu yang dijanjikan oleh Rabb kita dalam Firman-Nya, bukan?

Wahai seseorang yang selalu sederhana di mataku
Kaulah yang mengajarkanku arti sebuah kesederhanaan. Kaulah yang mengajarkanku tentang arti menghargai sebuah uang.
Kau pula yang mengajarkanku bahwa dunia tak melulu soal harta
Aku berharap semoga yang menjadi ujian bagi kisah kita hanyalah jarak dan waktu, bukan kasta atau kedudukan
Karena kau adalah seorang Pangeran, sedangkan aku adalah Rakyat Jelata yang mengharapkan pinanganmu
Aku pun berharap tanpa adanya permasalahan kasta, Tuhan akan mempertemukan kita di waktu yang terindah dan saat yang terindah
Saat dimana kita dipersatukan dalam ikatan yang diridhoi-Nya.
Dan kita akan membuat dunia iri dengan akhir kisah kita yang indah.

Dari wanita yang selalu percaya akan kekuatan Do'a

-Aku-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun