Mohon tunggu...
virsa alfar
virsa alfar Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa Universitas Airlangga

haiii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resesi Buku Perubahan dan Kesinabungan Ekonomi-Sosial Kota, Warisan Budaya, dan Identitas Etnis di Indonesia

24 Oktober 2022   18:50 Diperbarui: 24 Oktober 2022   18:53 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resesi Buku Perubahan dan Kesinabungan Ekonomi-Sosial Kota, Warisan Budaya, dan Identitas Etnis di Indonesia

Judul Buku      : Perubahan dan Kesinambungan Ekonomi-Sosial Kota, Warisan Budaya, dan Identitas Etnis di Indonesia.

Editor              : Sarkawi B. Husain dan La Ode Rabani

Penerbit           : Quantum

Tahun Terbit   : 2022

Halaman          : 217 halaman

"Sejarah merupakan dialog tanpa akhir antara masa sekarang dan masa lampau", kata E.H. Carr dalam bukunya What is history?. Ungkapan tersebut memberi ruang luas bagi sejarah, yakni tidak lagi menjadi landasan bagi perubahan yang terjadi kemudian. Dengan pemahaman tersebut, maka buku berjudul "Perubahan dan Kesinambungan: Ekonomi-sosial kota, warisan budaya, dan identitas etnis di Indonesia" dihadirkan.

Buku ini merupakan kumpulan artikel sejarah yang membahas tiga tema besar, yakni Dinamika ekonomi sosial kota, warisan budaya, dan identitas etnis. Ditulis oleh 15 penulis, berbagai artikel dalam buku ini tentu hanya sebagian kecil dari manifestasi kegiatan akademis yang dilakukan oleh para penulisnya. Namun demikian, tulisan-tulisan dalam buku ini sangat membantu kita memahami berbagai dinamika, perubahan dan kesinambungan dalam masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.

            Buku ini berisi tentang kumpulan-kumpulan sejarah perkembangan Kota, Etnis, dan Budaya. Semua dikemas menjadi tiga bagian dengan pembahasan yang lumayan rinci. 15 penulis dengan fokus penelitiannya masing-masing berhasil memberikan beberapa gambaran soal pembahasan Kota, Etnis, dan Budaya di buku ini.

Seperti yang sudah ditulis di atas, buku ini terbagi menjadi tiga bagian. Pada bagian pertama, yakni Dinamika Ekonomi-Sosial Kota, judul artikel pertama membahas Kota Surabaya Membangun Ekonomi Masa Walikota Soekotjo yang ditulis oleh Ikhsan Rosyid M.A dan Dita Reista N. Artikel ini membahas bagaimana perkembangan ekonomi pasca terjadinya Gerakan 30 September (G30S) yang berdampak pada kondisi Kota Surabaya.  Artikel kedua membahas soal Evolusi Menuju Komersialisasi Kos Mahasiswa di Yogyakarta yang ditulis oleh Purnawan Basundoro. Artikel ini membahas bagaimana transformasi kos-kosan di Yogyakarta yang merupakan kawasan pendidikan. Artikel ketiga membahas bagaimana Perbanditan di Surabaya pada masa orde baru dalam pemberitaan media surat kabar yang ditulis oleh Gayung Kasuma. Artikel ini membahas bagaimana sejarah perbanditan serta bagaimana cerita para korban perbanditan di Surabaya, khususnya yang terjadi di tahun 1980-an. Artikel keempat membahas bagaimana rasanya menjadi negara di Kota Surabaya pada abad ke-20 yang ditulis oleh Moordiati. Artikel ini berisikan beberapa tentang cerita-cerita warga Surabaya yang tidak memegang "citizenship" atau kewarganegaraan.

Pada Bagian kedua, yakni warisan budaya terdiri atas lima artikel yang ditulis oleh enam penulis. Artikel pertama membahas tentang Revitalisasi dan pemanfaatan bangunan-bangunan kolonial di Kota Babat, Lamongan, Jawa Timur yang ditulis oleh Muryadi. Artikel kedua membahas soal syair dan alunan basing dalam dilema kesenian tadisional daerah Sulawesi. Artikel tersebut ditulis oleh Samidi M. Baskoro dan Sarkawi B. Husain. Artikel ketiga membahas soal pembantu rumah tangga dalam akulturasi budaya indis yang ditulis oleh Edy Budi Santoso. Artikel keempat membahas sosal tradisi bahari nusantara dan pewarisnya dalam sejarah Indonesia yang ditulis oleh La Ode Rabani. Artikel kelima membahas soal etnis tionghoa dalam seni pertunjukan Toonel pada tahun 1900 yang ditulis oleh Satria Dwi Pamungkas dan Shinta Devi Ika Santhi Rahayu.

Pada bagian terakhir, yakni Identitas Etnis terdiri atas lima artikel yang ditulis oleh tujuh penulis. Artikel pertama membahas soal pers dan pergerakan etnis Tionghoa yang ditulis oeh Shinta Devi Ika Santhi Rahayu. Artikel kedua membahas soal identitas masyarakat di perbatasan Indonesia-Timor Leste yang ditulis oleh Eni Sugiarti. Artikel ketiga membahas soal Gereja, Nasionalisme, dan Masyarakat Perbatasan di Miangas yang ditulis oleh Sarkawi B. Husain dan Samidi M. Baskoro. Artikel keempat bisa dibilang artikel yang berbeda dengan yang lain. Artikel ini membahas kemunculan "katolik jawa" di era kolonial jawa dan dikemas dalam bahasa Inggris. Artikel ini ditulis oleh Johny Alfian Khusyairi. Artikel terakhir dari bagian ini serta artikel terakhir dari buku ini membahas soal perjuangan untuk kesetaraan perempuan arab yang ditulis oleh Laillatus Sholikhah U. dan Sarkawi B. Husain.

Dari keseluruhan artikel tersebut, sang editor buku, yakni Sarkawi B. Husain dan La Ode Rabani menyempurnakan beberapa diksi hingga menjadi buku yang berjudul Perubahan dan Kesinambungan Ekonomi-sosial, warisan budaya, dan identitas etnis di Indonesia.

Berisikan beberapa artikel yang membahas soal ekonomi-sosial kota, warisan budaya, dan identitas etnis di Indonesia yang lumayan lengkap dan komprehensif menjadi salah satu kelebihan dari buku ini. Selain itu, ada satu artikel yang memakai bahasa Inggris serta pembahasan yang lengkap menjadi nilai positif yang ada di buku ini. Lima belas penulis yang ada di buku ini juga kebanyakan merupakan tenaga pendidik dari Program Studi Ilmu Sejarah Univesitas Airlangga yang sudah lama menulis soal sejarah perkotaan  serta permasalahan kota. Terakhir, pembahasan artikel yang terdapat di buku ini jarang sekali ditemukan di buku-buku lain. Permasalahan seperti citizenship serta daerah-daerah luar Jawa menjadi salah satu pembahasan di buku ini.

            Meskipun berisikan banyak sekali artikel tentang ekonomi-sosial kota, warisan budaya, dan identitas etnis di Indonesia yang komprehensif akan tetapi buku ini juga memiliki beberapa kekurangan. Tata letak artikel menjadi salah satu kelemahan dari buku ini. Selain itu, pembahasan dari buku ini juga terlalu melebar, walaupun sebenarnya itu merupakan sebuah kelebihan. Akan tetapi, hal tersebut juga bisa dikatakan sebagai kekurangan dari buku ini. Terakhir, minimnya gambar ilustrasi yang melengkapi buku juga menjadi kekurangan dari buku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun