"Dunia ini memang terbagi atas berbagai dimensi kehidupan yang tak semua bisa dijangkau dengan akal manusia.''
Suatu hari kejadian aneh terjadi, beberapa tahun yang lalu. Lokasinya di posko kegiatan di kala itu. Aku tidak sendiri, tetapi ada beberapa teman sekelompok.
Selama kegiatan berlangsung, kami tinggal di rumah yang baru selesai dibangun oleh pemiliknya. Namun, kami tidak tinggal bersamanya. Â Persis samping rumahnya itu tanah kosong yang penuh dengan pepohonan dan bambu. Di bagian depan rumahnya adalah jalanan akses desa. Sementara itu, bagian belakang rumahnya ada bangunan rumah juga, tapi nampaknya juga tak berpenghuni.
Awalnya semua berjalan normal sebagaimana mestinya. Tidak ada keanehan yang terjadi. Kami beraktivitas dengan lancar tanpa ada gangguan yang berarti. Namun, tak lama kemudian kami merasakan adanya sambutan entah dari mana asalnya.
---------------
Di siang hari yang cerah, tiba-tiba saja ada seekor ular yang muncul mendekat ke arah posko kami saat kami sedang berkumpul untuk berdiskusi. Tentunya kami kaget, apalagi untuk anak cewek yang langsung lari ketakutan sambil teriak. Namun, anehnya saat akan ditangkap, lagi-lagi ular tersebut tiba-tiba menghilang entah kemana.
Jujur saja tidak ada pikiran aneh-aneh setelah kejadian itu. Mungkin saja ular itu kesasar karena memang sekitar rumah itu lahan kosong yang rimbun dengan pepohonan.Â
Namun, kejadian serupa terulang kembali beberapa hari kemudian. Pagi hari tiba-tiba ada ular yang lebih besar terdampar di teras . Salah seorang teman yang pertama melihat keberadaannya langsung berteriak sangat kencang hingga membangunkan semua orang. Â Beruntunglah ular tersebut sudah mati nampaknya. Entah tiada yang tahu asal muasalnya.
Malam selanjutnya, suara raungan hewan dan suara sejenis yang begitu asing terdengar di telinga kami satu per satu. Awalnya hanya satu orang yang mendengar dan merasakan suasana yang aneh saat itu tapi lama-lama semua mengalami. Keadaan yang cukup janggal dikarenakan tidak mungkin ada hewan buas di sekitar posko karena memang bukan area hutan. Seketika suasana sharing menjadi senyap dan kami membubarkan diri.
Saat kami hendak membersihkan diri di kamar mandi sialnya air mati dan alhasil mau tidak mau harus berjalan ke sebrang jalan menuju kamar mandi umum di daerah itu. Dengan penuh keraguan kami memberanikan diri menerjang kegelapan. Untungnya kami selamat, tidak ada kejadian aneh yang menghampiri kala itu sebab suasananya sudah sangat mencekam.
Namun, sekembalinya kami ke kamar tiada angin tiada hujan tiba-tiba lampu di posko mati. Bukan karena token listrik yang habis pastinya. Kami ingat betul siang hari batu mengisi token tersebut. Bukan pula pemadaman listrik karena kami dapat melihat dengan jelas kalau lampu di rumah warga lainnya menyala normal. Lagi dan lagi tidak ada jawaban akan semua kejadian ini.
Puncaknya, saat acara terakhir dengan warga. Sebelum kami memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing seiring berakhirnya rangkaian kegiatan, kami duduk sambil mengobrol santai di teras rumah posko itu. Semua baik-baik saja keadaannya sampai tiba-tiba kami merasakan ada yang melempari sesuatu ke arah kami. Tidak ada bekas batu atau apapun yang nampak secara nyata, tapi jelas kami melihat ada sesuatu yang melayang ke arah kami dan kamipun merasakan sesuatu yang dilempar dengan kecepatan sedang hingga tinggi mengenai masing-masing tubuh kami. Tiada orang lain selain kami di lokasi tersebut. Â Jelas pikiran kami langsung dengan cepat menyimpulkan itu bukan perbuatan manusia.
Dengan segera kami bergegas membereskan barang-barang lalu pulang ke rumah masing-masing. Setelahnya kami tidak pernah lagi mengunjungi lokasi tersebut. Kami juga tidak tahu penjelasan setiap misteri yang kami alami selama beberapa minggu aktivitas sosial itu dilakukan.
Biarlah misteri ini tetap menjadi teka-teki. Yang jelas kami sangat sadar bahwa dimensi hidup manusia memang berdampingan dengan alam lain. Tidak perlu saling mengganggu hanya perlu saling menghargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H