Menyandang status sebagai lulusan dari universitas terkemuka menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Namun, beban yang dipikul pasca-lulus kuliah juga tidaklah mudah.
Mayoritas orang akan berpikir kalau berhasil masuk ke kampus bagus pasti masa depannya sudah terjamin dengan jelas. Setidaknya pemikiran itu juga yang saya yakini ketika masa menentukan mau kuliah dulu. Impiannya bisa dapat tawaran pekerjaan yang beragam ketika berhasil lulus dari kampus top.
Namun, faktanya tidak berjalan mulus seperti apa yang diimpikan. Bukan kenyataan yang salah, tapi ekspektasi diri sendiri yang tidak siap dengan berbagai kemungkinan yang akan menjadi masalah.
Pemikiran yang Keliru saat Masa Kecil
Petuah yang akrab didengar tentang pola pikir yang ditanamkan sejak kecil oleh orang tua yaitu "sekolah yang pintar supaya jadi orang sukses". Nasihat yang baik, tetapi berpotensi multitafsir apalagi bagi pemikiran anak yang tidak bisa disamaratakan. Kemungkinan pertama ya benar anak makin rajin belajarnya.
Namun, ada kemungkinan lain yaitu semakin malas karena melihat dan mendengar cerita dari orang lain yang sekolah tinggi tapi ya gak sukses. Fakta-fakta di lapangan menunjukkan adanya kesalahpahaman anak dalam memaknai sekolah dengan parameter nilai semata.Â
Terlalu Ambisius juga Tidak Bagus
Sifat ambisius dalam menjalani kehidupan memang diperlukan. Tapi, terlalu berlebihan terhadap suatu hal juga bukanlah keadaan yang ideal. Kembali ke pembahasan awal soal ambisius dalam dunia pendidikan. Sebagian orang ada yang pernah berada pada situasi terlalu berlebihan dalam mengejar prestasi di sekolah.
Sekilas, mungkin kedengarannya keren ya karena terkesan rajin gitu. Trus salahnya dimana? Bukan di poin rajin belajarnya yang salah, tapi terlalu fokus belajar sampai lupa esensi pendidikan yang sesungguhnya itu yang keliru.
Parahnya kalau ada orang yang membawa sifat over ambisius itu sampai ke dunia kuliah dan after kuliah. Pola pikirnya menjadi terbatas untuk mengejar pelajaran biar pintar dapat prestasi bagus. Tapi, bingung kalau ditanya rencananya selanjutnya. Bisa jadi pola pikir sejak kecil yang menganggap sekolah hanya untuk mengejar nilai bagus ini terbawa seterusnya. Saat memasuki dunia nyata adanya hanya kecewa.