Anak-anak diberikan materi tentang seberapa lama sampah terurai, microplastic, dan penjelasan ecobrick itu sendiri. Siswa dijelaskan tentang apa itu ecobrick, cara membuat ecobrick, hingga manfaat yang diperoleh dari ecobrick. Siswa juga diberikan tips dan model contoh bagaimana cara membuat ecobrick yang baik dan benar. Serta para siswa diberikan quiz berhadiah bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
3. Aksi Bersih-Bersih Sampah di Pulau
Setelah para siswa baris berkelompok, para siswa diajak berkeliling Pulau Harapan dengan dipandu dengan kakak panitia untuk melakukan operasi semut di rute yang telah ditentukan. Di dalam kegiatan operasi semut tersebut per-kelompok akan diberikan trash bag untuk ditimbang. Tentu saja kelompok yang mengumpulkan sampah terbanyak akan mendapatkan merchandise unik dari Sharp Greenerator. Setelah semua sampah dari setiap kelompok dikumpulkan hasilnya terkumpul sebanyak 72 kg sampah dari berkeliling Pulau Harapan.
4. Workshop Ecobrick dan Pembuatan Taman Sekolah
Siswa/i telah menyiapkan ecobrick masing-masing. Ecobrick yang terkumpul kurang lebih 90 botol ukuran 1,5 liter yang dipakai untuk 5 kursi dan 1 meja, ecobrick terkumpul karena sosialisasi yang diberikan oleh local hero yakin bapak Samsul Bahri selaku salah satu Guru di SD Tersebut. Sebelumnya juga ada edukasi online yang dilakukan oleh tim SHARP Greenerator kepada Bapak Samsul Bahri, sebagai bentuk perpanjangan tangan dari program Kemudian ecobrick disusun untuk menjadi kursi dan meja yang akan melengkapi taman sekolah.
5. Kampanye di Pulau Bulat
Kami melakukan kampanye yang bernama "Kembalikan Sampahmu Ke Darat". Kampanye dilakukan di Pulau Bulat dengan membawa poster yang berisi ajakan untuk tidak meninggalkan sampah di pantai dan sekitarnya. Aksi dilakukan oleh anggota SHARP Greenerator  yang dibagi menjadi lima kelompok. Setiap kelompok menyebar di sekitaran Pulau Bulat untuk melakukan campaign ke wisatawan yang datang sekaligus membagikan pouch dan totebag yang dapat digunakan sebagai pengganti plastik sehingga lebih ramah lingkungan.
6. Kunjungan ke Penangkaran Penyu
Setelah melakukan kampanye, anggota Sharp Greenerator melakukan kunjungan ke tempat penangkaran penyu sebagai salah satu bentuk edukasi. Dijelaskan pula beberapa hal terkait hewan penyu yang disampaikan oleh fasilitator TERANGI seperti bagaimana cara membudidayakan penyu, menunjukkan beberapa spesies penyu, menjelaskan kawasan karantina penyu, dan sebagainya. Sebagaimana Penyu sebagian dari kekayaan hayati yang harus kita jaga yang dimiliki oleh penduduk Pulau Kelapa dan pulau-pulau di Kepulauan Seribu.
7. Snorkeling