Mohon tunggu...
Virlia Naz
Virlia Naz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Jenderal Soedirman

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Minuman Kolagen Berbahaya bagi Tubuh?! Benarkah?!

24 November 2023   11:20 Diperbarui: 24 November 2023   12:50 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Siapa yang tidak ingin memiliki kulit yang berkilau, indah, dan bebas kerutan? Hampir semua orang pasti menginginkannya. Salah satu kunci kecantikan alami yang sering diabaikan adalah kolagen. Minuman kolagen telah menjadi fokus utama di pasar produk kecantikan karena manfaatnya dalam meningkatkan kecantikan dan kesehatan. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua minuman kolagen aman bagi tubuh. Beberapa produk yang tersedia di pasaran mengandung kolagen dalam jumlah yang berlebihan atau campuran bahan tambahan yang berpotensi membahayakan kesehatan. Penting untuk memahami risiko dan efek samping potensial dari minuman kolagen sebelum mengonsumsinya. Langkah bijak sebelum memutuskan untuk mengonsumsi minuman kolagen adalah dengan teliti memeriksa label dan kandungan produk, serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Apa itu kolagen?

Kolagen adalah protein jaringan ikat. Molekul dasar yang membentuk kolagen merupakan tiga unit rantai α polipeptida yang saling berpilin membentuk struktur triple heliks yang lebih dikenal dengan istilah tropokolagen. Komposisi asam amino dari kolagen cenderung didominasi oleh glisin, prolin, hidroksiprolin dan alanin. Komposisi asam amino dan karakteristik fisikokimia kolagen sangat bervariasi dan bergantung pada jaringan (Hema et al., 2013). Kolagen memiliki fungsi biologis dalam pembentukan jaringan dan organ serta terlibat dalam pembelahan, pertahanan, dan diferensiasi sel (Astiana I et al., 2016).

Manfaat kolagen

Kulit adalah tempat yang digunakan untuk mengaplikasikan sediaan kosmetik. Kolagen, yang terdapat dalam kulit, memberikan elastisitas, kekuatan, dan perlindungan dengan menghambat penyerapan racun dan patogen. Selain itu, kolagen juga berperan dalam fungsi biologis sel, seperti kelangsungan hidup sel, proliferasi, dan diferensiasi. Kolagen juga membantu dalam penyembuhan tulang atau pembuluh darah yang rusak (Silvipriya et al., 2015). 

Oleh karena itu, industri kosmetik menggunakan kolagen untuk meningkatkan elastisitas kulit dengan merangsang produksi kolagen oleh sel-sel kulit itu sendiri. Hal ini membantu menjaga kulit tetap awet muda, mengurangi kerutan, membuat kulit cerah, dan menetralisir kerusakan penuaan kulit yang terus menerus (Kim, 2014). Minuman kolagen dapat menghambat penuaan dengan menghambat reactive oxygen species (ROS) dan memfasilitasi pembentukan ECM. Ini juga meningkatkan aktivitas mitokondria dan ekspresi gen untuk memperbanyak protein, memperbaiki ketidakcocokan DNA (MMR), dan perbaikan eksisi dasar (BER). Selain itu, minuman kolagen memiliki efek sinergis yang tidak hanya mengurangi kerusakan oksidatif, tetapi juga memperbaiki fungsi sel untuk mengurangi efek berbahaya yang disebabkan oleh UVA (Lin et al., 2020).

Minuman kolagen yang beredar

Minuman kolagen adalah produk minuman fungsional yang populer saat ini. Sektor minuman fungsional menyumbang sekitar 12,5% dari pasar dunia (Bilek dan Bayram, 2015). Minuman kolagen adalah salah satu produk yang banyak diminum dan dicari saat ini. Minuman ini mengandung ekstrak kolagen dan dicampur dengan berbagai bahan tambahan untuk meningkatkan rasanya. Beberapa bahan tambahan yang umum digunakan dalam minuman kolagen adalah perisa buah dan vitamin. Minuman kolagen saat ini digadang-gadang memiliki banyak manfaat untuk kulit. Minuman kolagen ini bahkan diklaim bisa menyehatkan dan mengencangkan kulit, mengurangi bekas jerawat hingga membuat konsumennya terlihat tetap awet muda. Penggunaan minuman yang mengandung Kolagen Peptida terbukti secara signifikan dapat menyembuhkan ulkus dekubitus yaitu luka akibat penekanan yang lama pada kulit karena berbaring terus-menerus 

Dilansir dari SKMA, beberapa penelitian sudah pernah dilakukan untuk mengetahui efek minuman kolagen terhadap kondisi kulit. Sebagai contoh, suatu penelitian di Tiongkok dari Lin dkk tahun 2019 menunjukkan bahwa minuman kolagen memiliki efek anti penuaan dan menghambat radikal bebas. Studi yang sama juga menemukan bahwa minuman kolagen bisa memperbaiki fungsi dari sel fibroblas. Meskipun para ahli menyebutkan bukti yang ada sekarang memang cukup meyakinkan manfaat kolagen untuk kecantikan kulit wajah, tetapi beberapa ahli menilai perlu penelitian lebih lanjut. Hal ini khususnya bagi masyarakat Indonesia yang banyak menggunakan produk minuman kolagen dari luar. Jadi apakah minuman kolagen benar aman untuk dikonsumsi?

Efek samping minuman kolagen

Sudah banyak minuman kolagen yang tersebar di kalangan masyarakat, terlebih dengan klaimnya yang dapat memberikan banyak manfaat. Bahkan, setidaknya terdapat sebanyak 100 produk minuman serbuk berperisa mengandung kolagen yang terdaftar sebagai pangan di BPOM (Mustikaningrum dan Rosalina, 2021). Minuman kolagen yang sudah tersebar di kalangan masyarakat belum sepenuhnya aman dikonsumsi secara umum sehingga sebagai kewaspadaan pada diri sendiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin mengonsumsi minuman dengan kandungan kolagen.

Minuman kolagen yang tersebar banyak memberikan embel-embel khasiat. Hal ini tentu akan menimbulkan keinginan bagi masyarakat untuk mencoba minuman berkolagen ini. Namun, sebelum mencoba minuman berkolagen, kita harus memerhatikan kandungan yang ada di dalam minuman tersebut. Salah satu kandungan yang banyak digunakan di minuman berkolagen adalah glutathione. Perihal keamanan, glutathione dianggap aman untuk orang dewasa normal. Namun, ditemukan efek samping level ringan dan sedang pada penggunaan glutathione tetapi tidak ditemukan efek samping serius. Selanjutnya, belum ada pengujian yang menyatakan keamanan penggunaan glutathione untuk ibu hamil dan menyusui (Mustikaningrum dan Rosalina, 2021). Lalu, melansir dari Alodokter, kekurangan Zinc dapat disebabkan oleh penggunaan suplemen glutathione dalam jangka panjang. Maka dari itu, penggunaan minuman berkolagen mengandung glutathione tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui, serta penggunaan dalam jangka panjang. Jika setelah mengonsumsi lantas memberikan efek samping, segera konsultasikan dengan dokter.

Selain itu, kita juga perlu memerhatikan label komposisi bahan yang digunakan untuk minuman kolagen tersebut. Benarkah mengandung kolagen atau justru mengandung bahan yang seharusnya tidak ada. Benarkah bahan yang digunakan aman atau malah berpotensi menimbulkan penyakit yang tidak diinginkan. Lalu, kita juga harus memerhatikan apakah benar produk berkolagen yang ingin kita konsumsi sudah mendapat izin dari BPOM karena ada banyak sekali produsen nakal yang belum mendapat izin tapi sudah mengedarkan produknya, memanfaatkan pengetahuan minim yang dimiliki konsumen dengan embel-embel bahwa produknya memberikan khasiat. Dengan demikian, diperlu adanya peringatan yang lebih tegas terhadap produk-produk yang mengandung kolagen yang beredar dan mencantumkan klaim khasiat pada produknya. Terlebih lagi produk yang mengandung collagen dan/atau L-Glutathione yang tidak diberikan izin sebagai pangan. Namun, izin dapat diberikan sebagai suplemen kesehatan (Mustikaningrum dan Rosalina, 2021). 

Lalu, jika benar ingin mengonsumsi minuman berkolagen, konsumsilah sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Pada dasarnya, tubuh kita dapat memproduksi kolagen dengan sendirinya, jadi akan berbahaya apabila kolagen dikonsumsi secara berlebihan. Melansir dari Siloam Hospital, mengonsumsi kolagen secara berlebihan dapat memberikan efek samping, seperti reaksi alergi, bau mulut karena ketidakseimbangan bakteri di dalam mulut, gangguan pencernaan, gangguan tidur akibat kandungan biotin di dalam suplemen, kadar kalsium di dalam darah terlalu tinggi, hingga batu ginjal. Maka dari itu, ada baiknya sebelum mengonsumsi minuman berkolagen, berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau seseorang yang ahli dalam bidang ini agar tidak terjadi efek samping yang tidak diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun