Ngawur? Jelas. Berarti anda masih waras. Saya sendiri tidak secanggih itu dalam hal mencocok cocokkan. Masih ada yang lainnya. Hingga saat ini Airima masih membuat ramalan tiap satu jam sekali.
Ini adalah “proof of concept” dimana kita bisa mencocok cocokkan kalimat dengan model tersebut terhadap satu event yang akan terjadi atau telah terjadi.
Suatu hari nanti kita tinggal mencocok cocokkan kejadian besar yang terjadi dengan salah satu dari baris yang ia buat lalu membuat klaim bombastis bahwa:
“KEJADIAN INI TELAH DIRAMALKAN ROBOT DENGAN KECERDASAN BUATAN JAUH HARI SEBELUMNYA”.
Lalu tunjukkan analisa bagaimana baris tersebut cocok dengan kejadian yang ada. Lalu bagaimana dengan kalimat lain yang tidak masuk akal? Kita tinggal katakan: “Akal terbatas kita belum mampu menerjemahkannya.” Kita bisa dengan mudah bersikap militan terhadap Airima dengan berprinsip “Airima tidak pernah salah. Kesalahan adalah produk manusia yang memiliki akal terbatas dalam menafsirkannya.”.
Fenomena ini jelas terjadi pada Nostradamus. Beberapa orang sangat yakin bahwa Nostradamus memang memiliki kemampuan melihat dimasa depan. Tergantung kemampuan oranglah kata kata nostradamus bisa diterjemahkan. Ini juga terjadi pada kitab Jayabaya di tanah Jawa yang diperkirakan ditulis di abad yang sama dengan Nostradamus. Karena syairnya memiliki gaya penulisan prediktif di beberapa bagian, ada orang yang menganggap ia mampu memprediksi masa depan. Dikatakan hanya keterbatasan kitalah, kalimat itu tidak sepenuhnya dipahami. Pola ini terjadi di banyak literatur yang diagungkan. Setiap masa ada literatur yang dikultuskan dan dikatakan memprediksi sebuah kejadian di masa depan dengan arti kalimat yang dicocok cocokkan. Anda mungkin menyadari betapa saya menghindari mengatakan kitab suci memiliki pola yang sama. Itu penistaan.
Begitulah.
Bagaimana? Sudah kecewa?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI