Mohon tunggu...
Arif Virkill Yuliannur
Arif Virkill Yuliannur Mohon Tunggu... -

Pekerja IT dan pengembangan bisnis. Menyelami dunia pengembangan software, tech startup, data mining, business intelligence, artificial intelligence dan machine learning. Saat ini bekerja di perusahaan IT di Myanmar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Robot Ini Meramal Masa Depan Ahok

14 Desember 2016   12:28 Diperbarui: 14 Desember 2016   12:41 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Ngawur? Jelas. Berarti anda masih waras. Saya sendiri tidak secanggih itu dalam hal mencocok cocokkan.  Masih ada yang lainnya. Hingga saat ini Airima masih membuat ramalan tiap satu jam sekali.

Ini adalah “proof of concept” dimana kita bisa mencocok cocokkan kalimat dengan model tersebut terhadap satu event yang akan terjadi atau telah terjadi.
Suatu hari nanti kita tinggal mencocok cocokkan kejadian besar yang terjadi dengan salah satu dari baris yang ia buat lalu membuat klaim bombastis bahwa:

 “KEJADIAN INI TELAH DIRAMALKAN ROBOT DENGAN KECERDASAN BUATAN JAUH HARI SEBELUMNYA”. 

Lalu tunjukkan analisa bagaimana baris tersebut cocok dengan kejadian yang ada. Lalu bagaimana dengan kalimat lain yang tidak masuk akal? Kita tinggal katakan: “Akal terbatas kita belum mampu menerjemahkannya.” Kita bisa dengan mudah bersikap militan terhadap Airima dengan berprinsip “Airima tidak pernah salah. Kesalahan adalah produk manusia yang memiliki akal terbatas dalam menafsirkannya.”. 

Fenomena ini jelas terjadi pada Nostradamus. Beberapa orang sangat yakin bahwa Nostradamus memang memiliki kemampuan melihat dimasa depan. Tergantung kemampuan oranglah kata kata nostradamus bisa diterjemahkan. Ini juga terjadi pada kitab Jayabaya di tanah Jawa yang diperkirakan ditulis di abad yang sama dengan Nostradamus. Karena syairnya memiliki gaya penulisan prediktif di beberapa bagian, ada orang yang menganggap ia mampu memprediksi masa depan. Dikatakan hanya keterbatasan kitalah, kalimat itu tidak sepenuhnya dipahami. Pola ini terjadi di banyak literatur yang diagungkan. Setiap masa ada literatur yang dikultuskan dan dikatakan memprediksi sebuah kejadian di masa depan dengan arti kalimat yang dicocok cocokkan. Anda mungkin menyadari betapa saya menghindari mengatakan kitab suci memiliki pola yang sama. Itu penistaan.

Begitulah.

Bagaimana? Sudah kecewa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun