Mohon tunggu...
Arif Virkill Yuliannur
Arif Virkill Yuliannur Mohon Tunggu... -

Pekerja IT dan pengembangan bisnis. Menyelami dunia pengembangan software, tech startup, data mining, business intelligence, artificial intelligence dan machine learning. Saat ini bekerja di perusahaan IT di Myanmar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Robot Ini Meramal Masa Depan Ahok

14 Desember 2016   12:28 Diperbarui: 14 Desember 2016   12:41 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan orang merasa sesuai dengan deskripsi semacam itu. Ada sebuah percobaan terkenal yang dilakukan Bertram Forer (1914 - 2000) dimana dia mencatat nama dan tanggal lahir para siswanya dan memberikan selembar kertas yang dikatakan hasil analisa psikologi komputer atas pribadi mahasiswanya. Isinya sebagai berikut:

You have a need for other people to like and admire you, and yet you tend to be critical of yourself. While you have some personality weaknesses you are generally able to compensate for them. You have considerable unused capacity that you have not turned to your advantage. Disciplined and self-controlled on the outside, you tend to be worrisome and insecure on the inside. At times you have serious doubts as to whether you have made the right decision or done the right thing. You prefer a certain amount of change and variety and become dissatisfied when hemmed in by restrictions and limitations. You also pride yourself as an independent thinker; and do not accept others' statements without satisfactory proof. But you have found it unwise to be too frank in revealing yourself to others. At times you are extroverted, affable, and sociable, while at other times you are introverted, wary, and reserved. Some of your aspirations tend to be rather unrealistic.

Forer lantas meminta siswanya untuk memberi nilai dari skala 0-5 sejauh mana analisa psikologi tersebut cocok dengan karakter mereka. Nilai 4 adalah “good” dan nilai 5 adalah “excelent”.  Hasilnya? Nilai rata rata keseluruhan adalah 4.2 dalam artian 84% akurat. Mereka diberi tahu kemudian bahwa semua orang mendapat kertas dengan tulisan yang sama persis.

Trik diatas adalah segelintir trik yang bisa dimanfaatkan untuk menimbulkan efek ramalan. Seolah orang mengetahui sesuatu tentang kita. Kumpulan tekhnik semacam ini bisa diterapkan untuk “meramal” masa lalu dan masa depan, “membaca” pikiran, “menggali” memori, dan sebagainya. Jika tertarik anda bisa membacanya di sebuah buku berjudul “The Full Fact Book of Cold reading” Tulisan Ian Rowland.

Nah, kita sudah mengetahui polanya. Lalu bagaimana menuangkan dalam bentuk algoritma sehingga mesin bisa melakukan “ramalan” untuk kita?

Artificial Inteligence
Pandu (@mbakpandu) dari IBM Indonesia membuat robot twitter yang bisa membuat puisi. Tidak hanya itu, robot ini juga bisa meniru gaya puisi orang lain. Terinspirasi dari ciptaannya, saya memiliki ide serupa untuk membuat robot yang hidup di Twitter bernama Airima (@rima_robot) yang mempelajari gaya penulisan puisi Nostradamus dan membuatnya mampu menciptakan sajak dengan gaya yang sama dengan nostradamus, yaitu gaya ramalan. Setiap satu jam Airima mengenerate sebuah kalimat yang seolah keluar dari mulut cenayang dari abad ke 15. Kalimat yang penuh kata misterius yang ambigu di suatu tempat namun terkesan detail di tempat lain. 

Ini dilakukan dengan sebuah algoritma bernama ‘rantai markov’. Belajar dari 3500 baris quatrain Nostradamus, Airima mengenerate kalimat dari pola yang dia pelajari literatur tersebut. Karena berbekal Nostradamus, banyak diantara kalimat yang dia hasilkan menyebut nama nama lokasi di Eropa. Pada akhirnya kita menemukan satu “ramalan” yang bisa kita eksploitasi bersama sehingga seolah sedang  meramalkan Ahok.

Ini adalah ramalan dia yang akan kita cocok cocokkan dengan masa depan Ahok:

“Quality of the sun. Under the splendor will be a King who will come to compromise the fork-nosed one.”
Airima, 12 December 2016

Apa artinya? Mari kita cocologikan bersama.
Siapa yang dimaksud ‘quality of the sun’? Siapa lagi kalau bukan Ahok. Selain bahwa dia bagaikan matahari yang mencerahkan Jakarta (lebay? sengaja.), nama aslinya pun adalah “Basuki tjahaja Purnama”. Cahaya, dan purnama. Dia layaknya  bulan dengan kualitas matahari, kualitas purnama. Lalu apa yang dimaksud kalimat selanjutnya? “The splendor” yang dimaksudkan disini, siapa lagi kalau bukan Jokowi. Yang pamornya tidak diragukan lagi sebagai bintang baru di jagad politik Indonesia.

Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan (ngawur) bahwa Ahok akan menjadi raja (presiden) dibawah restu Jokowi yang nantinya akan terpaksa berkompromi dengan “fork-nosed one.” Siapa itu “fork-nosed one”? Siapa lagi kalau bukan beberapa orang yang nurut saja dengan perintah untuk demo layaknya “kerbau dicucuk hidung” (fork-nosed) padahal sebagian besar tidak tau kejadian dan ucapan Ahok yang sebenernya yang dibilang menista agama itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun