Mohon tunggu...
VIRISSA NUR ZAHRAH
VIRISSA NUR ZAHRAH Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa S1 Universitas Jember

Halo nama saya Virissa, mahasiswa di Universitas Jember yang menempuh S1 program studi teknik konstruksi perkapalan. Saya suka menulis artikel kreatif dan menyusun strategi konten untuk media digital. Saya memiliki pengalaman memimpin tim dalam mengerjakan suatu progres atau program kerja suatu organisasi. Dan saya suka mencoba hal baru. Terima kasih sudah mampir di beranda sayaa:)

Selanjutnya

Tutup

Horor

Lantai Berdarah Villa Terbengkalai

16 Januari 2025   20:14 Diperbarui: 16 Januari 2025   20:14 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Tiba-tiba, boneka yang tadinya diam di sudut bergerak sendiri, kepalanya berputar perlahan ke arah mereka. Mata boneka itu kini bersinar merah. Lampu senter Tyo tiba-tiba padam, meninggalkan mereka dalam kegelapan pekat.

Jeritan pecah di ruang bawah tanah saat mereka mencoba berlari ke arah tangga. Namun, pintu ruang bawah tanah kini tertutup rapat. Dari balik kegelapan, terdengar suara tawa kecil yang menggema di seluruh ruangan.

"Selamat datang di rumahku," suara itu terdengar, dingin dan menusuk. Cahaya lampu senter Andre yang sempat menyala memperlihatkan sosok gadis kecil dari foto di ruang tamu berdiri di depan mereka, dengan tatapan kosong dan senyum menyeramkan. Gaunnya berlumuran darah.

Satu per satu, lampu senter mereka padam. Teriakan terakhir terdengar sebelum semuanya tenggelam dalam keheningan.

Keesokan harinya, penduduk desa menemukan mobil para mahasiswa itu masih terparkir di luar vila. Namun, tidak ada jejak mereka. Ketika seorang penduduk nekat masuk ke vila, ia hanya menemukan lantai ruang tamu yang kini berlumuran darah segar, seolah-olah baru saja terjadi pembantaian.

Sejak saat itu, tidak ada yang berani mendekati Vila Araya lagi. Hanya suara tawa kecil dan bayangan samar di jendela yang sesekali terlihat, seakan memberi tahu bahwa vila itu kini memiliki penghuni baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun