Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan industri perkapalan. Letak geografis yang strategis menjadikan perkapalan sebagai bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. Berikut ini adalah perjalanan sejarah industri perkapalan di Indonesia dari masa ke masa.
1. Masa Pra-Sejarah hingga Kerajaan Nusantara
Sejak zaman pra-sejarah, nenek moyang Indonesia telah menggunakan perahu sederhana untuk berlayar dan menjelajah. Bukti awal perkapalan terlihat dari relief perahu di Candi Borobudur yang menggambarkan kapal bercadik. Pada masa kerajaan, seperti Sriwijaya dan Majapahit, perkapalan berkembang pesat sebagai sarana perdagangan dan ekspansi wilayah.
Kerajaan Sriwijaya: Sebagai kekuatan maritim abad ke-7 hingga ke-13, Sriwijaya menguasai jalur perdagangan internasional di Asia Tenggara. Kapal-kapalnya menghubungkan Nusantara dengan India, Tiongkok, dan Timur Tengah.
Kerajaan Majapahit: Pada abad ke-14, Majapahit menggunakan armada kapal untuk mengontrol wilayahnya yang luas, termasuk kawasan maritim.
2. Era Kolonial
Kedatangan bangsa Eropa, seperti Portugis, Belanda, dan Inggris, membawa perubahan besar dalam industri perkapalan di Indonesia. Pada abad ke-16, Belanda melalui Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) membangun pelabuhan dan galangan kapal di beberapa wilayah strategis, seperti Batavia (Jakarta) dan Surabaya.
Galangan Kapal VOC: Galangan ini digunakan untuk merawat dan membangun kapal dagang serta kapal perang VOC.
Peran Pelabuhan: Pelabuhan seperti Sunda Kelapa dan Makassar menjadi pusat aktivitas maritim yang penting.
3. Masa Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengembangan industri perkapalan menjadi salah satu fokus pemerintah. Didirikanlah perusahaan-perusahaan strategis untuk mendukung sektor maritim, seperti: