Sepanjang tahun 2024 mungkin kebijakan ini yang benar-benar ajaib. Meskipun beberapa kebijakan juga tidak kalah ajaib. Tahun depan 2025 kita akan mengawali tahun dimana perjuangan kelas pekerja akan semakin berat. Kesempatan bekerja yang susah karena dibatasi oleh umur, lapangan pekerjaan yang sempit.
Perihal mencari pekerjaan ;
Beberapa waktu yang lalu, kami membuka lowongan pekerjaan untuk bagian pramuniaga, salah satu  spesifikasi yang kami butuhkan adalah lulusan SMA sederajat. Dan ternyata hampir 50% yang mendaftar adalah lulusan S1. Ini kenyataan yang terjadi, apakah mereka yang telah sarjana tidak mampu bersaing dengan sesamanya sehingga harus turut serta bersaing dengan yang lulusan SMA atau lapangan pekerjaan yang idealnya untuk mereka tidak bisa ditempati?. Â
Dalam hal ini tidak ada maksud merendahkan jenis pekerjaan apapun. Ini yang membuat kita resah, pemerintah tampak tidak hadir disaat kita kesulitan dalam mencari pekerjaan. Tapi mereka akan hadir tepat waktu untuk memotong gaji pertama kita dengan istilah "pajak".
Sungguh kita mau menolak pun tidak bisa, karena kita tidak punya instrument apapun untuk menghentikan kebijakan itu. Lalu apa sikap kita terhadap kebijakan tersebut ?
Yups, saya kembalikan lagi ke kawan-kawan karena setiap orang punya respon dalam menanggapi suatu fenomena. Yang bisa disemogakan adalah kemampuan kita untuk terus bertahan dengan berbagai kegilaan yang telah datang pun yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H