Mohon tunggu...
Agi Suci Nur Indra
Agi Suci Nur Indra Mohon Tunggu... Lainnya - Digital creator / Copywriter

Hai, wankawan. Yuk, kenalan di ig juga @virgoriparthenos ini akun bookstagram saya, jangan sungkan untuk komen dan berbagi cerita disana. Rayakan :) Mengejar bahagia, padahal kesedihan itu sangat menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Serta Mulia Kompasiana!

3 November 2023   16:20 Diperbarui: 3 November 2023   16:25 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Serta Mulia Kompasiana !

Make Blogging Great Again

Beyond to Ordinary

Anggota paling muda, mungkin itu hal yang bisa disematkan ke saya. Karena mungkin saya adalah penulis yang paling muda di Kompasiana ini. Namun, Kompasiana ini sudah 15 tahun membersamai kita semua. Menjadi tempat bersandar, berimajinasi, dan beropini.

Apresiasi setinggi-tingginya untuk Kompasiana, baik tim inti dan supporting yang turut serta membesarkan namanya, membesarkan karyanya.

 

Saya tidak akan menggunakan metafor anak yang berusia 15 tahun, kali ini menggunakan metafor platform media. Mampu bertahan hingga 15 tahun tentu sesuatu yang mulia, disaat hasil survey literasi bangsa ini rendah. Kompasiana tetap hadir untuk membantu para penulis muda berlatih.

Berbusa-busa menghardik literasi rendah, namun tidak ada aksi nyata buat apa? Para tokoh pendiri bangsa mengapa sampai sekarang namanya masih harum salah satunya karena karya kepenulisannya. Buah pikir yang terus ditulis, dan tidak marah ketika buah pikirnya dikritik. Tentu mengkritiknya dengan karya juga.

Sehingga yang terjadi adalah perang karya, beradu gagasan. Ekosistem literasi pun menjadi hangat diperbincangkan, dibedah hasil karyanya. Tentu dengan membaca, artinya ketika ada kegiatan menulis tentu ada kegiatan membaca, terjadilah satu paket sirkulasi budaya literasi.

Tidak ada yang abadi (selain karya), menulislah dengan riang gembira dan ketika mati masih ada yang diingat selain kesalahan dan dosa, yaitu karya tulis buah pikir yang bisa memberikan inspirasi kepada orang lain, jika pun tidak meberikan inspirasi paling tidak sudah memberikan pengalaman yang menarik untuk dibagikan.

Seperti yang kita ketahui berbagai tokoh pemikir sudah wafat berpuluh-puluh tahun yang lalu, namun buah pikirnya hingga saat ini masih terus diperbincangkan, dan diberikan pikiran tandingan. Artinya karya tulis itu akan abadi.  'Make Blogging Great Again'

Kompasiana memberikan wadah itu, memberikan kesempatan untuk menulis berbagai opini. Dan yang tidak kalah menarik adalah antara penulis dan pembaca dapat berinteraksi. Ini bahan bakar untuk penulis, ketika ada orang lain yang memberikan apresiasi rasanya sungguh menyenangkan.

Dopamin, saya mendapatkannya ketika menulis tentang "Politik Anak Muda" pada saat tulisan ini saya buat sudah ada 74 orang yang membaca, 3 orang yang memberikan respon, 1 orang yang memberikan komen. Bagi saya ini adalah dopamin, sesuatu yang menyenangkan dan orang lain tidak akan paham betapa menyenangkan hal ini.

Bertanggung jawab dengan opininya, ketika sudah diberikan wadah untuk kebebasan berpendapat jangan lupakan juga bagian tanggung jawabnya. Jadilah penulis yang bijak dan berani, lakukan observasi singkat terhadap opini yang akan ditulis, itu sedikit membantu memberikan koridor untuk penulis.

Serta mulia, Kompasiana memberikan berbagai fitur menarik ketika kita akan menulis, ini yang membuat penulis merasa dimanjakan, misal fitur preview kita bisa melihat dan kemudian mengkoreksi ulang jika merasa kurang puas. Fitur jadwalkan, dalam penayangan artikel kita bisa menentukan jadwalnya ini akan membantu jika teman-teman merasa ada konsentrasi khusus perihal penayangan artikel.

Beyond the ordinary, tetaplah menjadi platform yang menyenangkan bagi para menulis, terutama penulis muda yang sedang berlatih seperti saya ini. Dan menyertai tumbuh kembang literasi bangsa ini. Teruslah berinovasi dengan cara-cara yang unik, buatlah ombak itu dan berselancarlah.  

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun