Serta Mulia Kompasiana !
Make Blogging Great Again
Beyond to Ordinary
Anggota paling muda, mungkin itu hal yang bisa disematkan ke saya. Karena mungkin saya adalah penulis yang paling muda di Kompasiana ini. Namun, Kompasiana ini sudah 15 tahun membersamai kita semua. Menjadi tempat bersandar, berimajinasi, dan beropini.
Apresiasi setinggi-tingginya untuk Kompasiana, baik tim inti dan supporting yang turut serta membesarkan namanya, membesarkan karyanya.
Â
Saya tidak akan menggunakan metafor anak yang berusia 15 tahun, kali ini menggunakan metafor platform media. Mampu bertahan hingga 15 tahun tentu sesuatu yang mulia, disaat hasil survey literasi bangsa ini rendah. Kompasiana tetap hadir untuk membantu para penulis muda berlatih.
Berbusa-busa menghardik literasi rendah, namun tidak ada aksi nyata buat apa? Para tokoh pendiri bangsa mengapa sampai sekarang namanya masih harum salah satunya karena karya kepenulisannya. Buah pikir yang terus ditulis, dan tidak marah ketika buah pikirnya dikritik. Tentu mengkritiknya dengan karya juga.
Sehingga yang terjadi adalah perang karya, beradu gagasan. Ekosistem literasi pun menjadi hangat diperbincangkan, dibedah hasil karyanya. Tentu dengan membaca, artinya ketika ada kegiatan menulis tentu ada kegiatan membaca, terjadilah satu paket sirkulasi budaya literasi.
Tidak ada yang abadi (selain karya), menulislah dengan riang gembira dan ketika mati masih ada yang diingat selain kesalahan dan dosa, yaitu karya tulis buah pikir yang bisa memberikan inspirasi kepada orang lain, jika pun tidak meberikan inspirasi paling tidak sudah memberikan pengalaman yang menarik untuk dibagikan.
Seperti yang kita ketahui berbagai tokoh pemikir sudah wafat berpuluh-puluh tahun yang lalu, namun buah pikirnya hingga saat ini masih terus diperbincangkan, dan diberikan pikiran tandingan. Artinya karya tulis itu akan abadi. Â 'Make Blogging Great Again'