Saya ada cerita sedikit soal pengurusan sertifikasi halal ini, yaitu tidak berbelit-belitnya prosesnya sampai didapat sertifikat halal. Meskipun ketat, yang penting syarat-syaratnya terpenuhi, jujur dan mengharap ridlo Tuhan, sertifikat halal yang konon sangat susah itu ternyata dengan mudah didapat. Itu adalah cerita dari langganan bakery saya yaitu bakery Ikhwan. Setelah ditelusuri, ternyata bakery Ikhwan ini juga menggunakan bahan baku yang terjamin kehalalannya.Â
Bahkan daging ayam untuk mengisi salah satu varian rotinya berasal dari peternakan ayam Ikhwan yang bukan saja pakannya halal, namun cara penyembelihannyapun memenuhi syarat-syarat kehalalan. Bahkan ayam-ayam yang diternakkan diajak bernasyid, berwirid dan bertasbih. Memang sepertinya agak lucu, namun nyatanya membawa dampak yang cukup membantu orang-orang di peternakan tersebut. Ayam-ayamnya mudah sekali dirawat juga gemuk-gemuk dan sehat.
Saya rasa saat ini edukasi tentang produk halal baik pada masyarakat umum maupun bagi pemilik industri makanan kecil maupun besar semakin banyak. Contohnya adalah komunitas BKR Indonesia yang berkesempatan mengadakan HALAL BAKING DEMO diacara sebesar INDHEX - Indonesia International Halal Expo SMESCO 2017, Smesco Exhibition Hall Jakarta, Jumat 17 Nov 2017 depan.
Semoga kita selalu dimudahkan dalam menemukan produk halal yang akan kita konsumsi karena hati yang baik terbentuk oleh makanan yang halal, bersih dan suci. Jangan lupa, makanan dikatakan halal bukan hanya memenuhi syarat seperti bersih, suci dan sesuai syariat saja, namun yang jauh lebih penting dari itu adalah sumber pendapatan untuk membeli makanan itu juga harus dipastikan halal, kalau syubhat apalagi haram sumbernya, makanannya jatuhnya jadi haram biarpun sudah berlogo halal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H