Mindfulness adalah teknik untuk menenangkan diri agar menjadi lebih sadar sepenuhnya akan momen saat ini, solusi bagi kamu yang terjebak dengan emosi didalam diri-mu yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental.
Apa itu Mindfulness?
 Secara bahasa, mindfulness artinya kesadaran. Ini merupakan salah satu metode meditasi yang digunakan untuk melatih diri kita untuk lebih fokus terhadap apa yang terjadi disekitarnya. Mindfulness akan membantu Kamu lebih sadar akan keadaan sekitar serta mampu menerima emosi secara terbuka.
 Umumnya teknik mindfulness dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari dengan mudah, namun tahukah kamu bahwa Mindfulness  tidak dipraktikan di keseharian hidup para pejuang kesehatan mental melainkan dilakukan pada malam hari, mengapa begitu? Mindfulness dipraktikan sebelum tidur untuk membantu para penderita kesehatan mental guna melepas emosi yang selama ini tanpa disadari mereka pendam.
 Cara menerapkan Mindfulness sebelum tidur
 Mindfulness atau mengenali emosi ini bisa dimulai dengan teknik relaksasi pernapasan. Pada saat melakukan relaksasi, kita diharuskan untuk fokus pada kondisi saat ini. Coba untuk Be present, and live the moment ya teman-teman. Ambil sejenak waktu kamu kurang lebih 3-5 menit atau sebanyak waktu yang dibutuhkan.
 Tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Ambil nafas dalam melalui perut, tahan dan hembuskan. Ulangi hingga kamu benar-benar merasa rileks dan tenang. Ketika menarik nafas, bayangkan energi positif yang kita hirup masuk kedalam tubuh kita dan bayangkan energi negatif yang keluar dari tubuh ketika kita menghembuskan nafas keluar. Jika pada prosesnya muncul fikiran yang mendistraksi, coba untuk segera fokus kembali ya teman-teman.
Â
 Setelah berhasil fokus kamu bisa mulai dari pertanyaan reflektif seperti berikut :
"Kenapa aku merasa seperti ini?"
"Kenapa emosi ini hadir disetiap pagi dan malam?"
"Ini emosi apa ya?"
"Emosi ini hadir atas situasi apa ya? Situasi masa lalu atau saat ini?"
" Emosi ini hadir karena diriku, lawan bicara-ku, atau masa lalu-ku?"
 Amati emosi-mu dengan baik. Lalu bayangkan kamu sedang menonton acara teater, dan emosi emosi kamulah yang sedang berada diatas panggung teater tersebut. Amati apa rasanya, seperti apa mereka, dan bagaimana cara mereka berada dalam diri kita saat ini. Sadari kehadiran dari setiap emosi kamu misalnya seperti, "Oh seperti ini rasanya marah, dan seperti ini rasanya  sedih", "Oh kalau marah itu seperti ini ya, kalau sedih seperti itu ya?".
 Kemudian coba untuk hampiri mereka diatas panggung tersebut. Naiklah keatas panggung dan peluk satu satu emosi kamu. Sampaikan pada mereka dan juga diri, "Maaf ya, selama ini aku tidak menyadari kehadiran-mu, sekarang aku tahu kamu adalah emosi xxxx. Terimakasih telah hadir dalam hidupku ya. Aku bersedia untuk melanjutkan hidupku dan melepaskan-mu saat ini".
 Metode ini bisa kamu ulangi di setiap malam-mu jika merasa kesulitan mengontrol emosi atau juga tidak bisa meluapkan emosi kamu, karena teknik ini dinilai sangat membantu bukan hanya bagi para penderita kesehatan mental melainkan juga seseorang yang seringkali merasa terbebani atas emosi mereka. Jadi jangan lupa dicoba jika kamu merasakan hal tersebut ya teman-teman.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H