Aku melihatmu lagi, untuk kesekian kalinya, wajahmu tetap sama seperti dulu, beberapa menit yang lalu, aku sempat bersyukur, tapi jika hanya melihatmu saja , aku capek, capek hati ! kau memang begitu sederhana, begitu bijaksana, jika kau tahu semuanya, maaf jika aku selalu mengusikmu, maaf untuk kesekian kalinya, dari dulu, aku ingin kau tertawa karenaku, aku ingin kau melemparkan senyum hanya untukku… tapi kapan..? dan kenapa aku tak bisa senyum saat kau melihatku ?? dan aku hanya bisa tersenyum diam-diam. Tapi tetap saja senyum itu hanya untukmu… Terimakasih Tuhan engkau telah menurunkan makhluk sepertinya … walau saatini dia bukan untukku… Engkau memang adil, mungkin suatu saat nanti aku akan memilikinya , ya.. nanti dilain hari dan dilain waktu, aku akan menunggu, dan jika ia enggan datang, mungkin ada sesesorang yang lebih darinya, amiin,. Ini doaku Tuhan…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H