Mohon tunggu...
virginia angelique
virginia angelique Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Selamat datang di akun resmi saya! Saya Virginia angelique, seorang pelajar dari SMA Trinitas Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Book

Kekompakan yang Berhasil Menggagalkan Misi Penting

18 Januari 2024   10:41 Diperbarui: 18 Januari 2024   10:57 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Buku ini diawali dengan Anne dan George dengan nama asli Georgina yang berada di istal tepatnya di Captain Johnson's Riding School. Ditempat itu mereka belajar untuk menunggang kuda sedangkan di tempat lain Julan dan Dick sedang pergi berkemah yang khusus untuk laki-laki saja. Hingga Anne dan George mendapat surat bahwa Julian dan Dick sudah selesai berkemah dan akan sampai di stasiun pada siang hari kira-kira pukul setengah 1, tetapi sebelum menjemput mereka Anne dan George diminta oleh Kapten Johnson untuk membawa 4 kuda poni ke Lapangan Hawthorn. Setelah mereka berangkat sambil menuntun kuda poni diikuti oleh Timmy anjingnya. Tidak lama telepon di rumah Kapten Johnson berdering, Julian abang dari Anne pun segera mengangkatnya, ternyata telepon itu dari Julian dan Dick yang mengabarkan bahwa mereka akan sampai di stasiun pukul setengah 12 dan minta untuk dibawakan gerobak dorong. Setelah menutup telefon Julian segera memberi tahun Kapten Johnson untuk disampaikan lagi pada Anne dan George, tetapi sayangnya Anne dan George baru saja pergi ke lapangan Hawthorn dan tidak mungkin sempat untuk menjemput Julian dan Dick. Akhirnya Henry abang Anne berinisiatif untuk menjemput Julian dan Dick di stasiun.  Saat sampai di stasiun dengan gerobak dorongnya, Henry pun bertemu Julian dan Dick lalu membantunya untuk menaikkan barang-barangnya ke dalam kereta. Meskipun begitu Julian dan Dick sedikit menyesal karena Anne dan George tidak menjemputnya. Petualangannya berawal dari rasa penasaran anak-anak ditambah adanya kaum kelana yang menuju kesana, anak-anak mulai menjelajahi sebuah daerah yang dinamai Rawa Rahasia. Kaum kelana ini diberi julukan si ingus nama aslinya tidak diketahui karena dia tidak memiliki ibu, ia hanya memiliki seorang ayah yang galak dan bengis. Sikap ayahnya itu terbukti dari sikapnya terhadap Clip, kuda mereka. Saat itu kudanya dalam keadaan sakit tetapi sang ayah memaksanya untuk terus menarik karavan, untung Kapten Johnson menahan kuda itu di tempatnya untuk diobati sampai benar-benar sembuh.

     Kekacauan pertama kali terjadi ketika mereka (anak-anak lima sekawan) berkemah di kaki bukit dekat Rawa Rahasia. Tidak disangka ternyata ada kaum kelana yang juga berkemah dengan karavan  di dekat situ. Akhirnya karena diketahui oleh mereka, kaum kelana ini tidak bisa melaksanakan misi buruknya.  Kejanggalan selanjutnya terjadi pada tengah malam ketika ada pesawat yang tiba-tiba terbang mendekat sambil menjatuhkan paket yang hampir mengenai mereka.  Mereka yang sudah curiga dengan kaum kelana , akhirnya mengambil dan membuka  paket tersebut dan menemukan isinya berupa lembaran uang yang sangat banyak. Karena kaum kelana ini curiga kalua misi mereka sudah diketahui oleh anak-anak lima sekawan kaum kelana ini pun berniat untuk menangkapnya. Malangnya kaum kelana ini berhasil menangkap Anne, George, dan Timmy. Namun mereka tidak bisa menemukan Julian dan Dick. Dalam keadaan yang darurati ini, Henry dan William (teman mereka di Istal), dan juga si ingus menolong mereka. Lalu anak-anak lima sekawan ini pun berhasil menguak sindikat penipuan yang akan dilakukan oleh kaum kelana yang akan merugikan negara.

     Dalam judul kali ini anak-anak lima sekawan lagi-lagi terlibat dalam kasus yang cukup berat karena melibatkan jaringan International yaitu Perancis dan Inggris. Hal ini Enid Blytin buat agar para anak-anak lima sekawan bisa terlihat berguna, walaupun terlihat sedikit memaksa karena anak-anak ini masih berusia muda.

     Dari buku ini kita bisa mendapat Pelajaran -- Pelajaran baru seperti, pengetahuan tentang berkuda di Inggris, istilah baru "Patrin" yang di dalam buku dilakukan oleh kaum kelana untuk menandai jalan yang telah ia lewati agar Ketika akan pulang mereka tidak tersesat. Dalam buku ini juga menunjukkan keunggulan anak-anak diluar Indonesia yaitu pada saat  hari libur mereka tetap bisa sambil belajar dengan berpetualang dan berkemah di alam.

     Tetapi meskipun cerita dengan tema petualangan ini memiliki klimaks yang baik, masalah yang diambil untuk dihadapi oleh anak-anak lima sekawan terlihat tidak sesuai dengan usianya. Masalahnya dinilai terlalu rumit dan jika dibaca oleh anak-anak.

     Secara keseluruhan dari sisi kelebihan dan kekurangan saya merekomendasikan buku ini untuk kalian baca. Buku ini bisa mengisi waktu luang kalian dengan cerita dan petualangan-petualangan seru yang disajikan yang membuat kalian sulit untuk berhenti membaca. Buku ini juga bisa membuat kita mengetahui kehidupan orang-orang di luar Indonesia. Kalian juga bisa membaca buku lain yang ditulis oleh Enid Blyton, karena buku yang ia tulis mempunyai cerita dan klimaks yang seru dengan berbagai petualangan yang dilakukan oleh lima sekawan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun