Mohon tunggu...
Maria Gracia Virginia
Maria Gracia Virginia Mohon Tunggu... Lainnya - Sriwijaya University Student

International Relations '19

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Relevansi Kautilya (Arthasastra) di Era Modern?

3 Desember 2021   19:29 Diperbarui: 3 Desember 2021   20:08 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kautilya juga banyak meyinggung dan berbicara mengenai perilaku perang yang berfokus pada kekuasaan, tempat, waktu, kekuatan, dan memastikan kelemahan musuh. Misalnya, dalam konteks musim hujan, musim dingin yang parah, waktu panen dan kondisi panas semuanya akan berperan tergantung pada area operasi. Mereka juga menghargai bahwa kondisi cuaca memainkan peran yang lebih signifikan dalam operasi maritim dan udara. Hal ini sangat signifikan terjadi hingga hari ini, bahwa setipa negara dan pemimpin didalamnya, memikirkan secara baik-baik mengenai strategi dan taktik yang harus disiapkan, jika dikemudian hari terjadi perang. Bahkan hal-hal mengenai penyerangan atau perlindungan yang sesuai dengan musim, masih valid terjadi. Hal ini dikarenakan mereka mempertimbangkan hal-hal yang menyangkut kerugian yang akan dialami oleh pleton-pleton yang telah mereka siapkan, jika mereka menyerang disaat kondisi cuaca lemah, dan justru hal ini merugikan pleton mereka sendiri.

Hal-hal diatas yang membahas mengenai adanya jaminan yang diberikan untuk keluarga tentara baik berupa penghidupan atau upah, atas dasar adanya tentara yang terbunuh, juga masih sangat relevan hingga kepemimpinan saat ini. Hal ini terjadi di banyak negara maju maupun berkembang, yang salah satunya adalah Indonesia. Negara akan memberikan jaminan penghidupan atau upah pada keluarga tentara yang ditinggalkan. Hal ini dikarenakan, negara tidak pernah menjanjikan bahwa aset atau pleton militer yang ikut berkontribusi dan memberikan andil dalam tugas negara akan tetap hidup. Selain itu, negara mengenang jasa mereka, dan memberikan penghormatan terakhir dan juga penghidupan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Sumber :

Muralidharan, M. (2020, January 17). Relevance of Arthasastra in 21st Century. Retrieved December 03, 2021, from http://www.indiandefencereview.com: http://www.indiandefencereview.com/spotlights/relevance-of-arthashastra-in-the-21st-century/

Segara, I. N. (2014.). Refleksi Filsafat Politik dalam Kautilya Arthasastra. STAH Dharma Nusantara Jakarta, 2014, 21.

set, S. (2015, oct 22). Ancient Wisdom for the Modern World: Revisiting Kautilya and his Arthashastra in the Third Millennium. Retrieved December 03, 2021, from https://www.tandfonline.com: https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/09700161.2015.1090686

Vohra, A. (2018, April 01). Kautilya’s relevance in contemporary world. Retrieved December 03, 2021, from https://www.tribuneindia.com: https://www.tribuneindia.com/news/archive/book-reviews/kautilya-s-relevance-in-contemporary-world-566227

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun