Mohon tunggu...
Virgilia Flori
Virgilia Flori Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Floweryyy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnalistik di Era Multimedia

28 Februari 2023   03:26 Diperbarui: 28 Februari 2023   13:07 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pinterest
Sumber: Pinterest

Munculnya banyak platform digital dan saluran media sosial membuat masyarakat terkadang salah dalam mengartikan jurnalisme multimedia.

Deuze (2003) mengatakan terdapat beberapa kebiasaan yang berhubungan dengan kebiasaan membaca berita seseorang yaitu membaca, menonton, mendengarkan, dan multitasking.

Kritis dalam sudut pandang institusional memungkinkan masyarakat memandang jurnalisme multimedia sebagai sebuah kesepakatan multimedia konvergen dengan pertanyaan akses, keragaman, dan tenaga kerja (McChesney, 1999).

Jumlah media independent berkurang secara constant pada abad ke-20 dengan perkembangan parallel dalam pertumbuhan yang stabil dari ukuran perusahaan yang tersisa.

Paul (2001) mengatakan bahwa para akademisi, pendidik, dan professional umumnya menganggap multimedia sebagai isu teknologi. Sedangkan Stone dan Bierhoff (2002), dan Gentry (2003) memiliki pandangan sebaliknya, mereka melihat adanya kecenderungan jurnalis untuk berfikir lintas media terlebih dahulu dari pada menguasai perangkat keras dan perangkat lunak.

Junalis dapat menggunakan format terbaik atau paling efektif dalam menyajikan berita berupa tulisan, foto, video, animasi, atau infografis.

Jurnalis dapat disebut sebagai "pendongeng" (storyteller) yang bekerja di banyak dimensi. Jurnalisme multimedia mendorong media massa dan jurnalis untuk menyajikan berita dalam beberapa elemen dalam sebuah konten.

Teknologi media baru menantang salah satu "kebenaran" paling mendasar pada jurnalisme, yaitu jurnalis professional merupakan orang yang menentukan apa yang seseorang dan publik lihat, dengar, dan baca mengenai dunia sekitar (Fulton, 1996; Singer. 1998).

Sumber: Pinterest
Sumber: Pinterest

Lawrence -- Journal World (2003) berpendapat bahwa editor dan reporter harus belajar menempatkan audiens di atas ego mereka sendiri. Hal ini berpengaruh dalam keputusan calon audiens dalam mengkonsumsi suatu media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun