Sor Tali adalah salah satu unsur penting dalam pernikahan adat Batak, khususnya dalam tradisi Batak Toba. Sor Tali secara harfiah berarti "tali pengikat" atau "tali ikatan". Ini melambangkan ikatan dan persatuan antara kedua belah pihak yang akan menikah.
Dalam pernikahan adat Batak, Sor Tali dimainkan oleh seorang tokoh adat yang disebut "Pandita" atau "Dalihan Natolu". Pandita memiliki peran penting dalam menjalankan upacara pernikahan adat Batak. Sor Tali biasanya terbuat dari bahan yang kuat, seperti tali benang emas, tali kain, atau tali manik-manik yang dijalin dengan cermat.
Pada saat upacara pernikahan, Sor Tali diikatkan di pergelangan tangan kanan pengantin pria dan pergelangan tangan kiri pengantin wanita. Ini melambangkan persatuan mereka sebagai pasangan suami-istri dalam ikatan pernikahan. Sor Tali juga melambangkan komitmen mereka untuk saling mendukung, melindungi, dan membantu satu sama lain sepanjang kehidupan mereka bersama.
Selain itu, Sor Tali juga mencerminkan persatuan antara dua keluarga yang akan bergabung melalui pernikahan tersebut. Ini melambangkan ikatan kekerabatan dan hubungan harmonis antara keluarga pengantin pria dan pengantin wanita.
Dalam keseluruhan konteks pernikahan adat Batak, Sor Tali memiliki makna simbolis yang dalam, melambangkan persatuan, kekuatan, dan komitmen antara pasangan suami-istri serta persatuan antara kedua keluarga yang bersatu melalui pernikahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H