Di pangkuan kasihmu, oh Ibu tercinta,
Merasakan hangatnya sentuhan penuh cinta.
Dalam setiap hembus nafasmu yang lembut,
Terukir doa-doa indah, penuh kasih sayang.
Ibu, engkau pelita dalam gelapnya malam,
Menyinari langkah, membimbing tanpa henti.
Dalam dekapanmu, terasa aman dan tenteram,
Kasih tak terhingga, tiada tergantikan oleh siapapun.
Engkau, sang penolong dalam kesulitan dan duka,
Menghapus air mata, menyemai harapan yang baru.
Dalam pelukmu, terpancar kehangatan yang suci,
Cinta kasih seorang Ibu, tiada terkira nilainya.
Di balik segala kesibukanmu, Ibu tersayang,
Kau tetap menyisihkan waktu untuk mencurahkan kasih.
Setiap doa yang terucap, adalah untuk kebaikan kami,
Kasihmu tak berbelah bagi, tiada pamrih yang menghalangi.
Dalam setiap langkah, engkau adalah pilar kekuatan,
Mengajarkan tentang arti sejati dari cinta yang suci.
Dalam senyumanmu, terpancar kebahagiaan yang tulus,
Kasih Ibu, sentuhan suci dari surga yang hakiki.
Engkau adalah sumber inspirasi dan kehangatan,
Dalam hati, kau tersemat dalam setiap nafas yang terhembus.
Cinta kasihmu, seperti sungai yang tiada pernah kering,
Mengalirkan kebaikan dan kebijaksanaan yang tak terbatas.
Oh Ibu, dalam lautan kasihmu yang mendalam,
Kami merasakan cinta yang tulus dan suci.
Di setiap detik, terasa berkat yang tak terhingga,
Kasih Ibu, cahaya yang menerangi hidup kami selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H