PELATIHAN PENYUSUNAN MODUL AJAR KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH UNTUK SMK NEGERI JAWA TENGAH
Sekolah dituntut untuk menggunakan kurikulum Merdeka atau Kurikulum Operasional Sekolah. Salah satu komponen penting dari Kurikulum merdeka tersebut adalah Modul Ajar, akan tetapi banyak guru belum menguasai pembuatan modul ajar tersebut.Â
Banyak sekolah yang memiliki Kurikulum yang di implementasikan masih menggunakan Kurikulum 2013 revisi 2018. Sehingga, Ketertinggalan ini sangat signifikan karena terdapat perubahan yang drastic antara Kurikulum Operasional Sekolah dan Kurikulum sebelumnya.
Aspek
Kurikulum 2013 revisi 2018
Kurikulum Opersional Sekolah
Teknik Diferensiasi dalam mengajar
Belum terdapat diferensiasi dalam mengajar atau bersifat one size fits all
Terdapat diferensiasi dalam mengajar dalam hal konten, proses, dan produk
Karakteristik perangkat ajar
Perangkat ajar terbagi menjadi: RPP, Modul, Bahan ajar dengan Kompetensi Inti serta Kompetensi dasar ditentukan oleh Kurikulum
Perangkat ajar yang lebih terintegrasi dalam satu modul ajar saja yang didalamnya terkandung rencana pembelajaran, rencana asesmen serta bahan ajar
Kompetensi siswa
Kompetensi Inti serta Kompetensi dasar ditentukan oleh kurikulum yang bersifat Top down sehingga Pendidikan tidak diberikan keleluasaan dalam merubah dokumen tersebut
Kurikulum hanya mengatur Capaian Pembelajaran. Guru diberikan kebebasan dalam Menyusun Tujuan Pembelajaran serta alur tujuan pembelajaran
Â
Oleh karena itu, tim pengabdi melakukan kegiatan pengabdian berupa pelatihan pembuatan modul, Pelatihan dibuat secara flipped classroom dengan memanfaatkan Learning management system Google classroom sebagai sarana pembelajaran. Materi dalam bentuk e – module akan di upload terlebih dahulu di Google Classroom.
Materi yang diberikan meliputi:
- Pemahaman terhadap Capaian Pembelajaran dengan tujuan agar peserta pelatihan mampu memahami capaian pembelajaran dan perbedaannya dengan Kompetensi Dasar dan kompetensi inti.
- Pemahaman terhadap Tujuan Pembelajaran dilakukan agar peserta pelatihan mampu membuat tujuan pembelajaran yang diturunkan dari capaian pembelajaran
- Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran dilakukan agar peserta pelatihan mampu Menyusun alur tujuan pembelajaran dari tujuan pembelajaran yang sudah dibuat sebelumnya
- Pengenalan Modul Ajar dilakukan secara luring sehingga pemahaman peserta pelatihan terhadap modul ajar menjadi lebih komprehensif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H