Dalam rangka mencapai keseimbangan yang tepat antara kepastian hukum dan keadilan substansial, batasan-batasan yang jelas dan prosedur yang ketat harus diberlakukan untuk penerapan retroaktif dari argumentasi hukum. Hal ini akan membantu memastikan bahwa penerapan retroaktif hanya terjadi dalam situasi yang memang membutuhkannya dan bahwa prinsip-prinsip etika dan keadilan selalu dijunjung tinggi.
Dalam kesimpulan, saya berpendapat bahwa penerapan konkrit dari argumentasi hukum bisa berlaku retroaktif dalam situasi tertentu yang membutuhkan untuk mencapai keadilan substansial. Namun, hal ini harus diatur dengan hati-hati, mempertimbangkan kepastian hukum, norma-norma etika, dan keseimbangan antara keadilan dan stabilitas hukum. Transparansi, partisipasi publik, dan diskusi yang terbuka adalah kunci untuk memastikan bahwa keputusan untuk menerapkan hukum secara retroaktif adalah yang terbaik untuk masyarakat secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H