RASA SAMA, BEDA NAMA
"Rasa apa ini?" Gumam seorang pemuda tampan nan lucu saat kedua mata menatap gadis berjilbab di depannya.
Pemuda itu bernama Iyan, seorang staf akuntan di salah perusahaan swasta terbesar di Kota Surabaya.
Perasaannya berdecak hebat, denyutnya tak berirama teratur, Iyan kagum akan kecantikan seorang gadis berjilbab yang sedang menawarkan sepeda motor di tenda depan kantornya.
Dia hanya berdiri, terpaku, tepat di pintu masuk gedung kantornya. Meski saat ini dia akan ada rapat bulanan untuk membahas laporan penjualan.
"Hoey" sapa seorang teman kerjanya sambil menepuk bahu Iyan.
Dia tersentak kaget, lamunan akan bayangan indah gadis itu buyar seketika.
"Kamu, Son" sahut Iyan tak kala matanya menoleh ke arah suara sapaan teman kerjanya.
Rupanya, Sony, teman kerja Iyan yang sama-sama bekerja sebagai staf akuntan di divisi penjualan.
Sony meringis, nampak sebuah sisa kulit cabai menempel di gigi depannya. Iyan yang hanya berdiri mematung, membuat Sony bertanya "Ngapain kamu hanya berdiri di depan pintu melihat ke arah tenda itu?".
