Sontak, Iyan dan Sony meringkuk, menghentikan tawa untuk kembali fokus memperhatikan segala pemaparan laporan.
Satu setengah jam berlalu, rapat bulanan selesai, Iyan dan Sony berjalan berbarengan keluar menuju ruang kerja mereka.
Perasaan akan gadis berjilbab masih terbayang di hati Iyan. Penasaran tentunya, terutama nama gadis berjilbab di tenda hingga membuat keberanian Iyan timbul untuk sekedar tahu nama gadis berjilbab itu.
"Son!"
Iyan memanggil Sony yang berjalan di sampingnya. Sony menoleh, bertanya "Ada apa?" saat mendengar panggilan Iyan.
"Sejak kapan tenda itu ada di halaman depan kantor?" Tanya Iyan memulai basa-basi mencari tahu gadis berjilbab itu.
Sony diam berfikir sejenak, lantas dia menjawab "Kemarin, Yan".
"Kamu yang megang pengurusan izin perusahaan itu promosi di sana?"
Iyan kembali bertanya, wajahnya nampak antusias, penuh rasa ingin tahu tentang gadis berjilbab itu.
Sony amat heran, sebab tak biasa Iyan seperti ini, mencecar pertanyaan pada hal yang sama.
"Kamu ini kenapa?, Daritadi bertanya tentang tenda promosi itu aja"
Sony bertanya balik alasan sikap Iyan yang aneh sebab bertanya terus tentang tenda promosi itu.