Mohon tunggu...
Moch Tivian Ifni
Moch Tivian Ifni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis and pebisnis

Saya suka menulis apapun itu. Sekarang mencoba untuk memulainya dari nol. Mohon bimbingnya para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Rencana Pendakian Mistis Gunung Lawu

24 April 2023   21:14 Diperbarui: 24 April 2023   22:33 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc, creat by tivian

Sebentar kami pindah memperbaiki nasib, bayu datang berbarengan dengan Brodin pegawai Mas Reo yang mengantarkan minuman favourit kami bertiga, kopi susu kental gresik'an.

"Iki kopimu telu!, ndang diminum jangan cuman ditetesin ke mulut, hahahaha" perintah Brodin, tertawa lebar nampak gigi seri depan yang sudah hilang keduanya.
"Din, brodin, guyumu loh, garai ketok tua'ne. Cah enom, untu loro ngarep wis erosi, wis tergerus, hahahaha" sahut Bayu menanggapi candaan Brodin.
"Tak doakne, kalah awakmu le. Jongkok sampai mari" ucap Brodin yang kalah candaan dengan bayu, mendoakannya kalah, jongkok sampai selesai permainan.

Brodin pergi kembali bekerja, kami bertiga memulai permainan, kartu dibagikan rata dengan jumlah 6 kartu masing-masing kami. Satu kartu dibuka dari sisa kartu yang ada untuk dijadikan gacoan utama jalannya permainan. Tentu tahu lah main gaplek seperti apa?, kalau tak terangkan ribet dan kata-katanya banyak, jadi langsung aja ke jalan ceritanya.
Permainan pertama aku menang, dengan hanya mati 2 angka, putut 6 angka sedangkan bayu 11 angka. Bayu kalah, harus jongkok. Brodin lewat mengantarkan minuman ke pengunjung lain yang juga ada di depan. Pandangan mata, tak kedip tertuju ke arah bayu, tertawa sinis seolah-olah tawanya miliki makna tuhan sedang baik, tuhan mengabulkan doaku. Bayu hanya terdiam meski tatapannya juga melihat Brodin tertawa sinis karena malunya. Ia terus mengocok kartu, sampai dimulai permainan kedua. Kali ini, kartu bayu habis tanpa mati sehingga ia berhak duduk, putut mati 2 angka sedangkan aku 3 angka. Tipis memang, tapi aku tetap kalah, harus jongkok seperti orang buang air besar dan mengocok kartunya. Tiga kali, empat kali, lima kali, dan enam kali, tiba-tiba Raguk dan Bella datang, saat aku masih tetap masih jongkok karena setiap permainan, kartuku belum habis masih ada matinya.
Mereka berdua, Raguk dan Bella ikut ngopi bersama kita, karena kami berlima memang teman yang diikat rasa senasib, seperjuangan dan sependeritaan sebagai mahasiswa. Kami sering pergi berlima, entah itu sekedar nongkrong di cafe kelas menengah atau liburan bersama. Bella dan Raguk juga telah selesai melakukan ujian terakhir semesterannya sehingga mereka menyusul kami di joker coffe. Bella masuk ke kepenatan akan bising obrolan untuk memesan minuman, sementara si Raguk ikut bermain gaplek bersama kita.

"Alhamdulillah. Permainan dengan peserta baru jadi aku bisa duduk" pikirku dalam hati, merasa lega, tak kuat jongkok menahan beban tubuh yang lama.
Permainan baru dimulai, bella sudah memesan, ia kembali duduk melihat kami bermain gaplek. Sedikit cerita asal usul tentang 4 sahabat saya yang tidak dekat karena hanya merasa senasib. Dimulai dari putut, putut ini dikenal sebutan big bos, dan bayu sering memanggilnya Udin Penyok karena wajahnya memang mirip artis Udin Penyok. Ia berasal dari Kota Madiun di desa D, saya kasih inisial karena gak mau menyebut daerah asli tempat kejadian mistis yang ku lihat dan rasakan. Kedua, Bayu, ia dikenal dengan panggilan Tole, dan cukup dipanggil Le. Ia berasal dari Kota Kediri, dia biasanya bawa rokok produk gagal pabrik karena ibunya kerja di perusahaan rokok terbesar berinisial GD. Tak ku sebut, takut ada iklan. Ketiga, Bella, ia ini perempuan sendiri, satu SMA sama putut, kuliah di malang karena suka putut, namun putut jarang merespon perasaannya. ia ambil jurusan sastra inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya, tubuhnya pendek sedikit berisi, isi daging tentunya dengan kulit agak kecoklatan. Ya, kayak sawo kematangan bukan sawo matang. Kelima, Raguk, nama aslinya Febryan Sandy Si Raja Guguk. Di panggil Raguk karena singkatan marganya. Ia orang batak asli tapi dibuang ke bekasi. Perawakkannya tinggi, gagah, manis dan mukanya, muka-muka orang batak yang punya karakter lugas. Ia sendiri yang beragama nasrani di antara kami berlima.  

Mau tahu kisah misterinya??
Comment yang banyak, nanti aku kan lanjutkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun