Mohon tunggu...
Moch Tivian Ifni
Moch Tivian Ifni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writers and socio entrepreneur

Tingkatkan literasi untuk anak indonesia lebih cerdas karena indonesia minim literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Pelangi Kelabu (Vidaku 2019-2020)

21 April 2023   18:16 Diperbarui: 21 April 2023   20:15 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badan yang lelah, pikiran yang kalut, hati yang sedih dan jiwa yang tidak tenang membuat suara binatang beradu dengan lamunan, akan datangnya solusi jawaban kesulitan keuangan yang dialami Vian dan ayahnya.

Terdengar suara yang aneh dan keras membuat lamunan akan solusi permasalahan hilang dari pikirannya, ternyata suara pesan masuk di handphone.

Pesan itu dari Alif teman satu kelas waktu SMK dulu, yang memberikan kabar kalau ia meminta tolong untuk membetulkan sepeda motornya yang rusak esok. Raut wajah yang gelisah tadi telah hilang, berganti senyum melihat pesan singkat di handphone yang mengabarkan akan datangnya rejeki meski tidak banyak esok. Ia menerima tawaran Alif sembari membalas pesan singkatnya.

"Setidaknya uang dari membetulkan sepeda motornya Alif bisa ditabung untuk membayar angsuran di akhir bulan ini," pikirnya dalam lamunan mencari solusi kesulitan keuangan yang di alami.

Dari sejak sekolah dulu, Vian memang sudah terbiasa dimintai tolong temannya membetulkan sepeda yang rusak atau hanya sekedar service rutin. Uangnya tidak banyak tapi setidaknya cukup untuk uang jajannya.

Ujian hidup menjadikan kepribadiannya kuat dan tangguh, menjadi sosok pejuang hidup yang memiliki kepedulian luar biasa meski kondisi keluarganya yang serba kekurangan. Bahkan warga kampung menyebutnya sebagai pelangi kelabu karena ia dikenal suka menolong dengan keadaan yang kurang.

Matanya mulai tak kuat terbuka dalam lamunan, hingga terpejam dalam keheningan malam, mereflesikan gambaran akan kehidupan yang di impikannya dalam mimpi yang tak berujung. Esok terbuka mata dengan segala harap akan jawaban dari segala kesulitannya karena ia percaya akan janji Tuhan, janji yang tak kan pernah teringkar.

Terlelap tidur vian dengan segala beban yang ditanggunganya esok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun