Mohon tunggu...
Virda Rhaudatul Jannah
Virda Rhaudatul Jannah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Negatif Game Online dalam Memengaruhi Kesehatan Mental Anak

5 Desember 2024   12:13 Diperbarui: 5 Desember 2024   12:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

     Game online merupakan jenis permainan yang dimainkan melalui jaringan internet, menawarkan berbagai pengalaman interaktif bagi penggunanya. Game ini memiliki peraturan yang menciptakan kompetisi antara individu atau kelompok, di mana pemain memilih strategi untuk meraih kemenangan. Game online banyak diminati oleh anak-anak zaman sekarang. Desain grafis yang menarik dan gameplay yang seru membuat banyak anak menghabiskan berjam-jam di depan layar gadget. Game dapat dijadikan sebagai penghilang stres dan rasa lelah saat beraktivitas. Meskipun sering kali dipandang sebagai bentuk hiburan yang menyenangkan, game online juga membawa sejumlah dampak yang perlu dipertimbangkan. Salah satu argumen utama yang dapat diajukan adalah bahwa game online dapat mengganggu keseimbangan kehidupan sosial dan akademis. Selain itu, game online juga dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan mental anak.

     Kesehatan mental anak adalah keadaan emosional, psikologis, dan sosial yang memengaruhi cara mereka berpikir, merasa, dan berperilaku. Kesehatan mental anak sangat penting karena memengaruhi semua aspek kehidupan mereka, termasuk kesuksesan di sekolah, hubungan sosial, dan kualitas hidup. Oleh karena itu, dampak negatif game online terhadap kesehatan mental anak memerlukan perhatian yang serius. Para ahli berpendapat bahwa penggunaan game online sebenarnya dapat memberikan manfaat jika tidak dilakukan secara berlebihan. Saat ini, game online bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi kebutuhan yang dapat mengakibatkan kecanduan pada anak-anak. Bahkan, tidak jarang ada di antara mereka yang bermain game sampai lupa waktu. Namun, menghabiskan waktu secara berlebihan membuat mereka lalai terhadap tanggung jawab yang dimiliki. Anak-anak yang kecanduan game cenderung mengabaikan lingkungan sekitar, termasuk diri sendiri, keluarga, dan teman. Kemajuan teknologi dan ketersediaan game yang melimpah berdampak negatif pada kesehatan mental anak-anak. Game yang mengandung kekerasan atau konten yang tidak pantas dapat memengaruhi perkembangan mental anak. Paparan yang berkepanjangan terhadap konten semacam ini dapat memengaruhi cara anak berperilaku dan berpikir. Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh game online terhadap kesehatan mental anak.

          Kecanduan game merupakan masalah yang semakin umum di kalangan anak-anak saat ini. Banyak dari mereka menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk bermain game online, sehingga seringkali melupakan tugas sekolah yang seharusnya menjadi prioritas. Anak-anak yang sudah terjebak dalam kecanduan ini cenderung lebih mudah marah dan frustrasi ketika tidak diizinkan untuk bermain. Bahkan, ada yang lebih memilih untuk bermain sendiri daripada berinteraksi dengan teman-teman atau keluarganya, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan isolasi sosial. Hal ini dapat mengakibatkan kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat dan meningkatkan perasaan kesepian. Dampak signifikan lainnya dari bermain game online adalah gangguan pada pola tidur. Anak-anak seharusnya tidur pukul sembilan malam, tetapi sering begadang karena asyik bermain game online. Kebiasaan ini dapat menyebabkan penurunan konsentrasi saat belajar dan kualitas tidur yang buruk, yang berujung pada masalah kesehatan fisik yang lebih serius. Selain itu, gaya hidup yang tidak aktif akibat terlalu banyak bermain game dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik, seperti obesitas, yang juga dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental.

      Game online juga sering kali memicu perilaku agresif, terutama karena banyak dari game tersebut mengandung unsur kekerasan, seperti menyerang atau membunuh karakter lain, serta penggunaan bahasa kasar yang seharusnya tidak diperuntukkan bagi anak-anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bermain game online yang mengandung kekerasan dapat mendorong perilaku agresif di kalangan anak-anak. Selain itu, anak-anak yang terpapar pada jenis permainan ini cenderung kurang memiliki etika berbicara yang sopan kepada orang yang lebih tua. Bermain game online sering kali melibatkan situasi kompetitif yang dapat mengajarkan anak-anak tentang kemenangan dan kekalahan. Namun, jika anak-anak tidak diajarkan cara yang sehat untuk menghadapi kekecewaan, mereka mungkin akan kesulitan mengatasi tantangan dan kegagalan dalam kehidupan sehari-hari. Ketidakmampuan untuk mengelola kekecewaan dapat menyebabkan anak merasa putus asa dan kehilangan motivasi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesehatan mental mereka secara keseluruhan. Ketika gagal mencapai tujuan, anak-anak sering merasa frustrasi dan kesulitan mengontrol emosi. Selain itu, pengalaman negatif dalam permainan, seperti kekalahan atau penolakan dari teman, dapat memperburuk perasaan cemas. Hal ini dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, seperti depresi, yang semakin memperparah kondisi mereka. Untuk mengatasi dampak negatif game online, peran orang tua sangat penting. Orang tua perlu mengawasi dan membatasi waktu bermain game anak, serta memastikan bahwa game yang dimainkan sesuai dengan usia mereka. Dengan memberikan bimbingan yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak menemukan keseimbangan antara bermain game dan menjalani kehidupan sosial yang sehat.   

      

     Banyak game online mengandung konten negatif, seperti kekerasan dan cyberbullying, yang dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku anak. Paparan terhadap konten semacam ini membuat anak lebih rentan terhadap stres dan tekanan mental. Edukasi tentang dampak negatif game online juga sangat penting. Pengembangan alternatif kegiatan yang lebih positif, seperti olahraga, seni, atau hobi lainnya, dapat membantu anak-anak menjaga kesehatan mental mereka. Pendekatan yang tepat dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mental sehat dan seimbang bagi anak-anak di era digital. Dengan memahami dampak negatif dari game online, serta mengambil langkah-langkah proaktif untuk memantau dan membimbing anak-anak dalam pengalaman bermain mereka, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan perkembangan yang seimbang. Kolaborasi antara orang tua, pendidik, dan anak-anak dapat memastikan penggunaan teknologi yang konstruktif, sehingga anak-anak tumbuh menjadi individu yang sehat secara mental dan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun