Mohon tunggu...
Virda Rhaudatul Jannah
Virda Rhaudatul Jannah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Negatif Game Online dalam Memengaruhi Kesehatan Mental Anak

12 Desember 2024   11:14 Diperbarui: 12 Desember 2024   11:14 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebiasaan ini dapat menyebabkan penurunan konsentrasi saat belajar dan kualitas tidur yang buruk, yang berujung pada masalah kesehatan fisik yang lebih serius. Selain itu, gaya hidup yang tidak aktif akibat terlalu banyak bermain game dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik, seperti obesitas, yang juga dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental.

    

     Game online juga sering kali memicu perilaku agresif, terutama karena banyak dari game tersebut mengandung unsur kekerasan, seperti menyerang atau membunuh karakter lain, serta penggunaan bahasa kasar yang seharusnya tidak diperuntukkan bagi anak-anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bermain game online yang mengandung kekerasan dapat mendorong perilaku agresif di kalangan anak-anak.

 Selain itu, anak-anak yang terpapar pada jenis permainan ini cenderung kurang memiliki etika berbicara yang sopan kepada orang yang lebih tua. Bermain game online sering kali melibatkan situasi kompetitif yang dapat mengajarkan anak-anak tentang kemenangan dan kekalahan. 

Namun, jika anak-anak tidak diajarkan cara yang sehat untuk menghadapi kekecewaan, mereka mungkin akan kesulitan mengatasi tantangan dan kegagalan dalam kehidupan sehari-hari. Ketidakmampuan untuk mengelola kekecewaan dapat menyebabkan anak merasa putus asa dan kehilangan motivasi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesehatan mental mereka secara keseluruhan. Ketika gagal mencapai tujuan, anak-anak sering merasa frustrasi dan kesulitan mengontrol emosi. 

Selain itu, pengalaman negatif dalam permainan, seperti kekalahan atau penolakan dari teman, dapat memperburuk perasaan cemas. Hal ini dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, seperti depresi, yang semakin memperparah kondisi mereka. Untuk mengatasi dampak negatif game online, peran orang tua sangat penting. 

Orang tua perlu mengawasi dan membatasi waktu bermain game anak, serta memastikan bahwa game yang dimainkan sesuai dengan usia mereka. Dengan memberikan bimbingan yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak menemukan keseimbangan antara bermain game dan menjalani kehidupan sosial yang sehat.   

    

     Banyak game online mengandung konten negatif, seperti kekerasan dan cyberbullying, yang dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku anak. Paparan terhadap konten semacam ini membuat anak lebih rentan terhadap stres dan tekanan mental. Edukasi tentang dampak negatif game online juga sangat penting. 

Pengembangan alternatif kegiatan yang lebih positif, seperti olahraga, seni, atau hobi lainnya, dapat membantu anak-anak menjaga kesehatan mental mereka. Pendekatan yang tepat dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mental sehat dan seimbang bagi anak-anak di era digital. 

Dengan memahami dampak negatif dari game online, serta mengambil langkah-langkah proaktif untuk memantau dan membimbing anak-anak dalam pengalaman bermain mereka, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan perkembangan yang seimbang. Kolaborasi antara orang tua, pendidik, dan anak-anak dapat memastikan penggunaan teknologi yang konstruktif, sehingga anak-anak tumbuh menjadi individu yang sehat secara mental dan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun