Mohon tunggu...
Virda Nur Faiza
Virda Nur Faiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Universitas Negeri Surabaya

Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandemi Covid-19 Berpengaruh terhadap Psikologis Masyarakat?

18 November 2022   17:07 Diperbarui: 18 November 2022   18:05 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seseorang dapat terinfeksi dari seseorang yang menderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet (tetesan) kecil yang berasal dari hidung atau mulut pada saat seseorang sedang batuk atau bersin. Kemudian tetesan yang dikeluakan  itu jatuh pada benda-benda yang ada di sekitarnya. Dan ketika ada orang yang bersentuhan fisik dengan benda yang telah terinfeksi lewat tetesan tersebut, maka orang itu juga akan terinfeksi virus tersebut.

Karena cara penularan virus ini yang sangat mudah, penyebaran COVID-19 berlangsung secara cepat dan meluas. Penyebaran pandemi COVID-19 yang cepat dan meluas telah membawa perubahan besar pada Semua bidang kehidupan di masyarakat. Pandemi COVID-19 ini menimbulkan rasa cemas dan ketakutan bagi semua kelas sosial di kalangan masyarakat. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesehatan masyarakat, tetapi juga memengaruhi keadaan psikologis masyarakat, mulai dari bagaimana cara seseorang memahami dan bagaimana cara seseorang menerima informasi dari suatu informan tentang kelompok besar orang, tentang kesehatan dan penyakit, tentang perubahan emosi (ketakutan, kecemasan, kekhawatiran), dan juga tentang perilaku sosial (penghindaran, stigma, perilaku sehat). Pandemi juga dapat menimbulkan prasangka dan diskriminasi di luar kelompok, yang dapat menimbulkan kebencian dan konflik sosial.

Pada saat pandemi, istilah LockDown, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dan social distanching telah diberlakukan oleh pemerintah, sebagai salah satu upaya dari pemerintah dalam mengurangi lonjakan kasus COVID-19 yang terus meningkat. Namun, karena LockDown, PSBB, dan social distanching yang ternyata memakan waktu cukup lama menyebabkan banyak permasalahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yaitu, seperti bertambahnya angka pengangguran dikarenakan terdapat banyak pegawai yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), banyak anak yang putus sekolah karena adanya permasalahan dari biaya, kasus perceraian di indonesia yang meningkat pesat dikarenakan dengan alasan masalah perekonomian keluarga yang tidak stabil, dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan yang muncul lainnya.

Adapun beberapa dampak dari pandemi COVID-19 terhadap kehidupan masyarakat dan negara, pandemi COVID-19 memiliki dampak sebagai berikut:

  • Menurunnya perekonomian Negara, perekonomian negara yang menurun dapat mengakibatkan penurunan pajak pemerintah dan pendapatan non pajak. Ini karena pendapatan masyarakat turun dan harga real estat turun, yang pada akhirnya menyebabkan pengurangan PPN untuk perbendaharaan.
  • Kemiskinan meningkat, kemiskinan disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk upah minimum yang tidak memadai, standar hidup masyarakat yang buruk, dan tingkat pengangguran tahunan yang tinggi tanpa diberikan tambahan kesempatan kerja.
  • Pengangguran meningkat, penyebab utama meningkatnya angka pengangguran di masa pandemi ini adalah banyaknya PHK, adanya perintah pemerintah untuk lockdown, PSBB dan social distancing. Keterbatasan tenaga kerja manusia ini dapat menyebabkan peningkatan angka pengangguran.
  • Proses pendidikan menjadi lebih sulit, selama pandemi kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Sedangkan pembelajaran daring yang diterapkan oleh sekolah saat ini kurang efektif. Hal ini dikarenakan guru tidak dapat sepenuhnya mengontrol siswanya, sehingga banyak siswa yang mencari celah supaya mereka tidak mengikuti pembelajaran daring secara penuh.
  • Kesadaran kesehatan meningkat, setiap warga negara harus berhadapan dengan pandemi COVID-19. Penyebaran virus COVID-19 terus berlanjut. Semua pihak diharapkan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap penyebaran virus tersebut. Demikian disampaikan oleh sosiolog Imam Prasodjo dari Universitas Indonesia dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (23/4). Ia mengungkapkan, cara yang efektif untuk mengatasi pandemi ini adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat agar masyarakat dapat menjaga kesehatannya sendiri supaya terhindar dari virus corona.
  • Perubahan perilaku pada masyarakat, perubahan perilaku masyarakat sebelum dan sesudah pandemi sangatlah berbeda. Saat sebelum pandemi COVID-19 orang berperilaku saling membantu antar sesama, tetapi setelah pandemi COVID-19, orang-orang lebih memilih untuk hidup indiviu. Karena selama pandemi COVID-19, masyarakat diharuskan untuk mengurangi kontak fisik dengan orang di sekitarnya

Lalu bagaimana cara mengantisipasi penularan coronavirus?

Ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri Anda dan keluarga anda agar terhindar dari coronavirus:

  • Cuci tangan Anda secara teratur dengan sabun dan air atau pembersih tangan berbasis alcohol
  • Tutup mulut dan hidung dengan bagian dalam siku atau tisu saat batuk atau bersin, dan segera buang ingus.
  • Hindari kontak dengan siapa pun yang mengalami demam atau gejala mirip flu
  • Kenakan masker jika beraktivitas baik di dalam maupun di luar ruangan
  • Jika Anda atau anak Anda mengalami demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera temui dokter
  • Usahakan meningkatkan imunitas tubuh karena jika anda kurang sehat, virus akan lebih mudah untuk menular. Tingkatkan imunitas tubuh anda dengan cara:
  • 1. Berolahraga secara teratur.
    2. Monsumsi makanan yang bergizi.
    3. Tidur yang cukup
    4. Kelola stres.
    5. Berjemur.
  • 6. Menjaga kebersihan makanan.
    7. Makan makanan hangat dan makanan dengan banyak air.
    8. Perhatikan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan.

Demikian penulisan tentang pandemi COVID-19 dari saya, semoga apa yang saya tulis ini bisa bermanfaat bagi sobat kompasiana dan saya memohon maaf jika ada salah kata atau ucapan, akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun