Jadi melihat kondisi ini. Ya pilihan untuk anak Betawi ya nomor 03. Lagi-lagi ini bagian dari ikhtiar, menang kalah ya urusan belakang. Sebagai catatan, Â Jokowi sudah lengser, pengaruh atau efeknya kurang, dia tidak bisa lagi mengerahkan "partai coklat" dan bawahanya langsung, karena ada Presiden Prabowo, yang tentu tak mau ada " Matahari kembar".
Anies ikut kanpanye di Blok S Kebayoran dan mendukung Pram dan Si Doel. Anak Abah tentu aja ikut, bahkan di TIM kemarin, ketua Bronies, akan ikut Anies sampai mati, saking semangatnya pidato! Jangan lupa, Anies antitesanya Jokowi. Jokowi sudah terang-terangan mendukung Ridwan Kamil, ya Anies harus melawan Jokowi, karena Jokowilah sebenarnya yang menjegal Anies dengan memajukan Ridwan Kamil di Jakarta, ketika masih berkuasa dengan tujuan melanggengkan Anaknya menuju Piplres 2029.
Makanya pesan Tempo di "bocor halus", terserah pemilih.
Kalau mau melenggangang dinastinya Jokowi, ya pilih calon yg didukung Jokowi.
Bila ingin berjuang menghentikan dinastinya Jokowi sekarang saatnya, tidak memilih calon manapun yang didukung Jokowi.
Demikianlah percakapan atau diskusi keluarga saya tentang Pilkada 2024. Jadi kalau ada sedikit rancu, ya maklum aja. Ngonbrolnya di WAG dang ngetiknya bisa sambil ngeteh, dengan bakwan, tahu goreng, uli bakar, pisang molen dan lain sebagianya. Pilkada 2024 bukan perang, tapi pesta demokrasi. Jangan terlalu serius, nanti struk!
Jakarta, 2 Desember 2024 ( 212 OK )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H