Pilihan yang terbaik diantara yang buruk. Paslon nomor 1 kan jelas ada Jokowi dibelakangnya dan KIM plus. Yang jelas-jelas tujuannya menjegal Anies. Bayangkan sudah 12 partai. Nah yg dilawan paslonnomor 02, itu sih ibarat lawan kotak kosong, bukan mengecilkan.Â
Nah setelah keputusan MK, mestinya PKS ( Partai Keadilan Sejahtera) yang diledek oleh nitizen menjadi Partai Kurang Suara, Partai Kalah Suara dan sebagainya. PKS mestinya keluar dari KIM, eh PKS diam aja, karena ada sesuatu yg dijanjikan, nyatanya nol!Â
Harapan kosong atau mimpi kosong yang dijanjikan KIM Plus, dan tidak dapat apa2 di Kebinet Prabowo, kasihan banget. Lebih parah lagi PKS ditinggal pemilih tradionilnya di Pilkada DKI, Depok dan Jabar.
Tinggal satu partai di luar KIM Plus, ya PDIP( Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). ini juga Anies dikerjain. Tapi dengan jiwa besar Anies malah mendukung nomor 03, bukan PDIPnya, tapi Pram dan Rano. Dan ternyata Anies memang ke nomor 03, habis dari TIM langsung kampanye untuk nomor o3 di Blok S Kebayoran Baru, Jaksel.
Anies orang baik dan tetap baik, walau baru sekali Abang ketemu, aura kesederhanaanya ttp terjaga. Jadi Abang pilih nomor 03, ikhtiar aja, perkara menang atau tidak, itu urusan lain. Oya konon terdengar di nomor 01 ada dana 200 milyar, darimana coba?
Kalau semuanya buruk. Ya kita cari yang buruknya lebih sedikit. Kalau dicoblos semua, sia-sia. Suara kita hilang percuma. Ayangkan? Tapi ketika Anies malah jadi juru kampanye dan saya dengar langsung pidatonya di TIM dan didukung Ramadhan Pohan yang sama-sama kuliah di AS, saya meleleh. Tadinya juga saya mau gercos, melawan ketidakadilan. Tapi dibalik gercos malah suara kita sia-sia, hilang percuma.
Jadi saya ikut Anies aja dan ternyata banyak juga yang sama dengan saya, ikut Abah Anies. Walau Anies mantan Pejabat tetap dicari orang-orang baik, dan didukung orang-orang yg nolak politik dinasti yg dilakukan Jokowi. Sekarang kita tanya kenapa Jokow anti sekali pada Anies? Yang pakai istilah anak Betawi " Jokowi gedeg banget sama Anies, tanya kenapa?
Ada dengan kasat mata terlihat 9 naga di belakang Jokowi. Dan Anieslah yang menolak reklamasi pantai Utara karena tidak buat rakyat Jakarta. Makanya dicari celah-celah Anies yang sampai sekarang tidak ketemu. Pejabat yang pinter banyak, tapi yang jujur sedikit, yang sedikit itu ada pada Anies, jadi saya ikut Anies aja, dan kebetulan ada ketua Bronies, Yusup Blegur, yang nulis buku tentang Anies. Wah jadi panjang nih.
Kalau lihat sepak terjang di Tangsel. Si Doel salah seorang Gubernur yang ok dan amanah. Kalau Abang ngliatnya Si Doel betu-betul2 Anak Betawi dari pihak Ibu.
Lalu kenapa tidak pilih Ridwan Kamil? Gimana mau pilih Ridwan Kamil, lah mau maju menjadi calon aja, baru mau kalau tidak ada Anies alies Anies tidak jadi calon Gubernur, maka Anies dijegal rame-rame.Â
Tidak tanggungtanggung, 12 Partai. Lah sudah takut kalah dengan Anies, anehkan? Calon pemimpin kok mau maju, kalau pihak dilawan recehan alias kotak kosong. Itu yg nomor 02 kan spt kasus di Solo. Anak Jokowi maju lawan tukag jahit yg dipoles, sudah diakui oleh PDIP, dan PDIP sudah minta maaf, karena sudah salah mendukung kelurga Jokowi.