Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Innovation or Die di Era Digital

18 September 2023   10:06 Diperbarui: 18 September 2023   10:41 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metode Dakwah  di era digital suka atau tidak  harus dijalani. Dunia berkambang pesat, ayo maju. Nusantara-RMOL

Ada yang menarik bagi saya di hari Sabtu-Minggu tanggal 16-17 September 2023, apa yang menarik? Mungkin ada yang bertanya demikian. Apa coba?  Ini dia, ada pelatihan metode dakwah di era digital yang dilaksanakan oleh FKULUM ( Forum Komunikasi Ulama dan Umaro ) Kecamatan Cakung yang didukung oleh Bapak Wali Kota Jaktim, M. Anwar, S.Si, M.AP dan berlokasi di kantor Wali Kota Jakarta Timur .

Mengapa menarik? Karena ini pertama kali diselenggarakan pelatihan metode dakwah di era digital di Jakarta Timur. Dengan peserta dibatasi setiap kecamatan yang ada di wilayah Jakarta Timur, target 100 orang. Maka berdatanganlah Kiayi, Ustadz, dai-dai muda dan senior ke kantor wali kota pada Sabtu- Minggu kemarin. Mereka datang dari 10 Kecamatan: Cakung, Duren Sawit, Matraman, Ciracas, Jatinegera, Pasar Rebo, Cipayung, Kramat Jati dan Makasar( ini nama kecamatan, bukan kota Makasar di Sulawesi Selatan! Ini unik di Jakarta ada kampung/kecamatan Makasar, harus buka sejarah lagi, Mengapa bisa? )

Dengan peserta terbanyak dari Kecamatan Cakung, ya maklum penyelanggaran dari Cakung dan kantor Wali Kotanya juga ada di Cakung, jadi peserta paling dekat, termasuk saya. Hanya kurang lebih 10 menit naik motor, tiba di tempat. Bahkan ada yang hanya nyebarang jalan dari rumahnya ke tempat acara pelatihan tersebut. Peserta yang jauh berasal dari Cipayung atau Ciracas, tapi dengan semangat tinggi ikut dalam pelatihan tersebut di hari libur, yang harusnya istirahat di rumah bersama keluarga. Luar biasa.

Apa yang menarik dari latihan tersebut ? Anda bisa maklumi, yang dilatih adalah terdiri para Kiayi, Ustadz/ Ustadzah yang rata-rata sudah senior, yang rata-rata sudah di atas 50an tahun, bahkan ada yang berumur kurang lebih 70an tahun, sedangkan pelatihnya adalah anak-anak muda yang potensial dari 3Band yang sebagian besar dari telkomsel( ini bukan iklan). Kami semua peserta dapat oleh-oleh seperangkat microphone mini yang dapat digunakan untuk meredam suara luar saat membuat plog, agar tidak terganggu suara dari luar, sepeti suara angin atau yang lainnya.

Bapak Wali Kota Jaktim, M. Anwar, S.Si, M.AP membuka pelatihan metode Dakwah di era digital, Sabtu 16 Sep 2023. sumber: timur.jakarta.go.id
Bapak Wali Kota Jaktim, M. Anwar, S.Si, M.AP membuka pelatihan metode Dakwah di era digital, Sabtu 16 Sep 2023. sumber: timur.jakarta.go.id

Acara pelatihan yang dibuka oleh Bapak Wali Kota dan ditutup oleh ketua umum FKULUM kecamatan Cakung, Prof. DR. (HC) KH. Zaenal Arifin Ghupron. Dengan manteri dan nara sumber :

1. Digital Minset untuk berdakwah oleh Ade Muzawir, ST;

2. Innovation or Die oleh Wawan Setiawan, ST. MM;

3. Pengamatan Data dan strategi komukas oleh Dr. Husnita, SE. M. Si, CPR ;

4.Mengelola akun media social oleh Rifky Sya'bani, ST;

5. Produksi dan optimasi konten video dakwah berkualitas oleh Achmad Friadi, SE, MM;

6. Sharing session dari Praktisi dakwah, Dr. Ahmad Sarwat, LC, MA.

Dengan MC, Si Buyung,  yang penuh semangat dan membuat peserta tidak ngantuk, terutama saat tengah hari setelah ba'da Dzuhur. Anda bisa bayangkan, peserta rata-rata sudah sepuh, habis makan, biasanya ngantuk lah, nah kalau tidak disemangati oleh MC, bisa-bisa peserta sebagain besar pules, alias bobo siang. He he he.

Yang paling menarik bagi saya, entah peserta lainnya, adalah materi yang ke 6 dari Dr. Ahmad Sarwat, LC, MA, peserta dibuat sakit perut, tertawa terpingkal-pingkal dengan ceramahnya asik, padahal sudah di hari kedua dan materi terakhir, yang  biasanya  dalam pelatihan-pelatihan yang saya ikuti, sudah pada loyo, ingin cepat selesai, tapi ini tidak, bahkan diacara dialog atau tanya jawab lebih seru lagi.  

Ya biasa dialog ibadah masih soal qunut dan tidak qunut, bid'ah, wahabi dan lain sebagainya. Dengan gaya yang santai tapi serius, di meteri ke 6 ini luar biasa. Segar, renyah, garing ( kacang kali!) dan yang paling penting, mata seperti terpompa lagi untuk melek. Coba ini, ada pertanyaan, bagaimana menghadapi anak-anak PAUD dengan metode dakwah digital? Yang ditanya kelabakan, tapi dengan cerdik dijawab, ya anak-anak PAUD jangan diajar oleh nenek-nenek. Langsung  peserta geeer, mengapa coba? Karena yang nanya ya sudah nenek-nenek, maaf Ustadzah.

Apa lagi yang menarik? Mari kita lanjutkan. Di atas sudah dijelaskan, peserta sebagian besar sudah umur, ketika ada tugas bikin konten plog. Ada yang punya ide bikin plog dari doa yang ada di pintu Masjid,  yang kebetulan ada di lantai yang sama dengan aula acara pelatihan, doa tersebut ditempel di pintu masjid, doa untuk keluar dari masjid. Sang kreator dengan seorang temannya berdoa dengan melihat doa tersebut, setelah mereka berdoa, pintu hendak dibuka, eh...pintunya dikunci, otomatis tak bisa dibuka. Peserta pun geer-geeran. Bayangkan yang berdoa Kiayi, yang mengaminkan dai, tapi pintu tidak juga terbuka! Jadi tak cukup dengan doa ya? Harus lihat sikon juga.

Waktu yang dua hari terasa tidak cukup, karena memang menarik. Lagi-lagi karena yang dilatih adalah para Kiayi, Ustadz/Ustazah yang membuat pelatih terkadang agak canggung, takut dikatakan menggerami air laut. Tapi dengan percaya diri, karena memang mereka propesional, pelatihan berjalan lancar dari awal sampai akhir. Kadang waktu persesi tak cukup menjabarkan semau materi, jadi ada yang dilompati, ya dimaklumi aja.

Nah begitulah acara pelatihan metode dakwah di era digital, walau tidak semuanya ditulis di sini, saya sudah cukup terwakili, namun semangat : pagi...pagi...pagi! Are You Ready? Yes...Yes... Yes. Are You Crazy? Yes...Yes...Yes! Coba itu, saking semangatnya , tak bisa lagi membedakan Ready dan Crazy. Namun terlepas dari semua itu pelatihan metoda dakwah diera digital sukses. Selamat, jangan lupa bahagia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun