Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Adakah Kuda Hitam Cawapres 2024?

11 September 2023   10:11 Diperbarui: 11 September 2023   10:46 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies dan Muhaimin Pada Deklarasi 2 Sep 2023 di Surabaya. Sumber: BBC Indonesia.

Salam jumpa kembali, setelah istirahat menuis beberapa waktu yang lalu kini saya kembali menyapa Anda. Apa kabar? Semoga sehat-sehat,  tetap sukses selalu dan tetap dalam lindungan Allah SWT. Aneh dan terasa aneh bagi saya yang sudah beberapa kali mengikuti Pemilu, sejak masih SMA sampai sekarang, Kok wacapres jadi rebutan ya? Mau menang Pipres, tapi justru wacapresnya yang jadi penentu, kan aneh? Masa gegera cawapres koalisi-koalisi pada bubar jalan.

Yang namanya Koalisi harusnya tetap dan konsisten, tapi uniknya Pilpres di Indonesia kali ini, justrus cawapres yang jadi rebutan. Dan tiba-tiba seperti ada petir di siang bolong, jagat perpoitikan di Indonesia terkaget-kaget dibuatnya dengan didkelarasikannya pasangan capres dan wacapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, AMIN! Di Hotel Yamato( Majapahit) Surabaya, tanggal 2 September 2023 lalu.

Mengapa jagat politik terkaget-kaget dibuatnya? Lah iya, istilah orang pacaran, pacarannya lama-lama, eh jodohnya tiba-tiba nyebrang ke lain hati. AHY dari Partai Demokrat dikira masyarakat akan berpasangan dengan Anies Baswedan, sehingga baliho-bahilo sudah dipasang jauh-jauh hari, yang katanya dipasang oleh para relewan, akhirnya pada dicopot, paling tidak baliho tadi diturunkan, bahkan ada yang memisahkan gambar Anies dengan AHY, walau akhirnya disarankan agar baliho wajah Anies dipilok. Begitulah wajah politik kita di Indonesia, mudah berganti haluan, ketika badai menerjang.

Perceraian terjadi begitu saja, dan dukungan Partai Demokat pada Anies Baswedan dicabut begitu saja, bahkan ada tuduhan dan kata-kata pengkhianat dari Partai Demokrat untuk Anies Baswedan. Demokrat merasa dikhianati ketika Anies berpasangan dengan Muhaimin atas gagasan Surya Paloh, Ketua Partai Nasdem. Sedangkan Muhaimin "terpaksa" meninggalkan Prabowo, setelah menunggu lama, tak juga dideklarasikan atau kejelasan Muhaimin dijadikan cawapresnya Prabowo.

Maka jagat politik Indoensiapun riuh redah sampai hari ini. Dan dua koalisi lainnya, PDIP dan  Gerindra dengan partai pendukung masing-masing, dimana Ganjar dan Probowo masih mencari cawapres yang lagi-lagi menjadi unik, karena sasarannya warga NU di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada sih cawapres seperti Ridwan Kamil, Eric Tohir, Sandiago Uno, Yeni Wahid bahkan Mahfud MD, yang jelas-jelas sudah menolak tawaran dari Koalisi Pembaharuan. Mahfud MD sudah ok, karena menjaga jangan sampai orang yang lagi aktif di pemerintahan tidak netral lagi kalau jadi cawapres, kalau mau sesuai aturan, mundur atau cuti dulu dari Menkopolhukam.

Nah sekarang siapakah orang yang akan menjadi cawapresnya Ganjar dan Prabowo? 

Masih teka-teki, nama-nama di atas bisa saling tukar di last minute pendaftaran Capres dan Cawapres 16 Oktober 2023, kurang lebih sebulan lagi. Di sini serunya Pilpres kali ini, partai-partai pada saling intip untul mengambil siapa cawapresnya. Atau jangan-jangan ada nama yag tak terduga seperti KH Maruf Amin pada PIlpres 2019 lalu. 

Benar-benar bikin kaget jagat perpolitikan Indonesai saat itu. Karena yang santer Jokowi akan berpasangan dengan Mahfud MD, yang konon sudah pakai baju putih dan lokasi dekat- dekat dengan acara deklarasi, namun yang terjadi di luar dugaan. Yang jadi cawapres Jokowi bukan Mahfud MD, tapi KH Maruf Amin.

Nah kalau polanya cari menang, tentu kubu  Ganjar dan Probowo akan mencari pasangan yang melebihi cawapres Muhaimin. Siapa dia? Hanya orang-orang dekat NU yang tahu, NU walau tidak berpolitik praktis sebagai organisasi, tapi anggotanya kan ga ada larangan. 

Jadi yang tahu siapa tokoh tersebut ya orang-orang NU, saya tidak sebut nama tokoh tersebut, kalau disebut ga lagi kejutan. Bocoron dikit, boleh lah. Kalau mau mengalahkan pasangan Anies dan Muhaimin... akh ga jadi. Nanti pada protes, kok dibocorin sih.

Oke deh, demikian tulisan singkat ini. Ya maklum, hanya pengamat yang tak tahu ada apa di balik layar gonjang ganjing Pilpres 2024 di media massa. Karena membaca berita sekarang harus jeli, dari sekian banyak informasi, dari sekian banyak pengamat dan berbagai macam acara di Youtube yang bicara tentang pilpres sekarang, bisa pusing tujuh keliling bila tidak jeli. Oke, silahkan menduga, adakah kuda hitam untuk cawapres Ganjar dan Prabowo? Kita lihat dan kita nantikan sampai last minut pendaftaran Pilres  Oktober 2023.

Dok pribadi
Dok pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun