Ya sudah nunggu beberapa teman, yang sudah kompak, padahal baru ketemu saat itu, tapi seperti teman lama yang baru ketemu , langsung akrab! Alhamdulillah, sesama kompasioner sudah sehati.Â
Jadi teman-teman baru saya itu, ada yang baru beberpa tahun jadi kompasioner, ada yang belum lama, ya rata-rata generesi melinial, loh saya generasi sebelah sonoan, dan sudah menjadi kompasioner selama 12 tahun, sejak 2010!, sejak masih di Moskow dan sekarang sudah kembali dari Moskow, luar biasa, muji diri sendiri. Padahal nulis di kompasina, ga ada yang bayar.Â
Nulis sendiri, edit sendiri, tayang sendiri, eh bila ada apa-apa, ya tanggung jawab sendiri, redaksi kompasiana tidak bertanggung jawab terhadap tuisan yang kita tayang, tapi kok mau ya? Aneh bin ajaib. Nah itulah kompasiana dan kompasioner.
Kembali ke kompasianival,  singkat cerita saya dan teman-teman yang tadinya ditolak masuk oleh Satpam, eh bisa langusng masuk, setelah saya tunjukan hasil Antigen yang negative covid, dan teman-teman yang masih nunggu hasil Antigen juga diperbolehkan masuk. Akh dari tadi aja, satu orang yang sudah oke, eh beberapa orang  bisa ikut masuk juga. Siplah. Â
Nah karena sudah muter-muter ini perut keroncongan, nyari Bakso ga ada, yang ada di booth,Tekwan, sikaaat!  Asik, panas-panas dan pedas, saya ambil posisi yang  nyaman di taman Bentara Budaya.
Selesai bertekwan, saya baru masuk ke acara di Aula Bentar Budaya, suasana di dalam remang-remang, saya cari tempat duduk, yang suasananya seperti di pantai, selonjoran, sambil tiduran dan menyaksikan panggung yang lagi tampal acara quist. Sebelumnya music live, dan sesudah itu acara dengan Infomo  yang dengan antuisias menjelaskan tentang usaha, baik yang kecil menengah atau besar. Baik yang punya omset ratusan ribu, jutaan dan bahkan yang milyaran, yang ini mungkin berlebihan.
Ternyata banyak juga kompasioner yang bergerak di bidang usaha, yang omsetnya ratusan ribu perhari dan ada juga yang jutaan perhari. Wah keren juga ya kompasioner, masih mau berbagi tulisan padahal sudah punya usaha sendiri dan tidak dibayar. Â Nah setelah menyaksikan beberpa sesi, dan sebelumnya saya mendengar acara dari taman, karena sambil makan Tekwan. Kemudian saya undur diri sebelum acara selesai, padahal acara masih jauh sampai malam Minggu. Nah sebelum Magrib saya harus sudah sampai di rumah, kalau tidak, pulangnya bisa muter-muter lagi , ya maklum.
Sebelum diakhiri, ada usulan untuk Kompasianival selanjutnya, agar tempatnya mudah di jangkau, walau itu relatif. Entah di mana, yang penting mudah dijangkau oleh kompasioner yang jauh. Kasihan kan sudah jauh-jauh, eh ga ketemu. Syarat Vaksin/Boosternya di infokan jauh-jauh hari atau dihilangkan, loh acara kawinan anak  Babeh aja bebas tuh?Â
Oya usul, gmn kalau kompasiana mengeluarkan kartu anggota dengan kriteria tertentu, tidak semuanya, bisa jebol, misalnya yang paling aktif, yang sudah lama menulis di kompasiana, min 5 tahun dst, kartu anggota tersebut sangat bermanfaat untuk digunakan, dan saya sudah merasakanya, dengan hanya menyebut dari kopasiana, diakui acara resmi, apa lagi kalau punya kartu anggota, wah keren habis! Sekian dulu ceritanya, lain kali bisa disambung lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H