Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Nikmatnya Kereta Bawah Tanah Terasa di Dalam Perpustakaan

29 Juli 2020   13:06 Diperbarui: 29 Juli 2020   22:00 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini salah satu keereta bawah tanah ( Metro ) di Moskow. Pribadi SZ

Dan hebatnya setelah direnovasi, seperti di Park Kultur atau Gorky Park, VDNH dll, yang tadinya berbayar, sekarang di gratiskan, bayangkan rakyat membayar saja mau, tapi oleh pemerntah Rusia digratiskan dengan fasiliatas lebih bagus, lebih baik. Lebih nyaman. Makanya tak heran ketika referendum 1 Juli 2020, lagi-lagi Putin menang telak.

Buktinya taman-taman yang mulanya masuk harus membayar perkepala 100 rubel, sekarang digratiskan, seperti di Park Kultur, Musium On, Taman Soklniki dan lain lain. Coba saja hitung, perkepala 100 rubel, setiap hari ribuan orang masuk, terutama hari libur, tarulah seminggu, sebulan, setahun, coba berapa pemasukannya, dan itu digratiskan, bahkan ditambah disetiap taman, ada wifi, grastis juga, coba itu. Termasuk di kereta bawah tanah, wifi disediakan, luar biasa.

Kembali ke metro, ini benar-benar menjadi inspirasi buat kita di Indonesia, coba dibuat kereta atau bus yang membuat rakyat terpaksa membacanya, entah itu kata mutiara tokoh, seperti "Jas Merahnya" Bung Karno atau "Tut Wuri Handayani"nya Ki Hajar Dewantara dan lain sebagainya.

Jadi, jangan hanya dibiarkan dinding kosong saja di dalam Bus atau di dalam gerbong kereta, tapi dibuat berbagai macam kutipan kata-kata dari buku-buku yang menjadi Best Selller, misalnya.

Bahkan di pintu bagian dalam pun dibuat kata-kata mutiara tersebut. Ayo siapa yang memulai, AnisBaswedan di DKI Jakarta, Ridwan Kamil di Jabar, Bu Risma di Surabaya atau Gubernur, Wali Kota lainnya?

Ayo mari mencerdaskan bangsa dengan memaksa rakyat membaca di manapun, di Kereta bawah tanah, di kereta antar kota, di Bus Kota dan lain sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun