Dan mie goreng buatan Rusia ditambah variasinya. Anda mungkin tak pernah mendapatkan di Indonesia, mie goreng yang pakai jamur, timun atau krupuk merah, krupuk yang kalau di Indonesia biasanya untuk campuran gado-gado. Mie goring Rusia ditambah dengan potongan tahu, yang dipotong dadu kecil-kecil. Dan dikemas dengan karton kotak-kotak pas seukuran dengan berat 300 gram. Itu baru soal makanan, belum lagi soal tarian.
Benar-benar pengunjung FIM dimanjakan sedemikian rupa. Bayangkan dari tarian Jawa klasik, Asmaradhana, Jaipong Sunda, Ronggeng Betawi sampai lagu dangdut, Terajana yang dinyanyikan oleh Yopi Latul dengan lincah, dengan suara khasnya yang menghentak-hentak gendang telinga dan yang membuat kaki tak mampu manahan goyang. Yuoi Latul penyanyi Legendaris tahun 90an ini mampu menggebarak Rusia di FIM.
Nah dengan acara yang begitu padat dan dengan tak kurang dari ratusan tenda menyebar di seluruh taman, yang luasnya kurang lebih 16,5 Ha! Membuat taman ini berubah, yang kalau menurut Jaya Suprana, ketua MURI, seperti taman Sriwedari pindah ke Moskow.Â
Oya kebetulan Bung Jaya Suprana yang berkursi Roda ketika berjalan, ikut hadir di acara FIM ini. Dan tak kurang dari tiga orang gubernur, Jogyakarta, Jateng dan Sumbar, Bupati Bone dan lain sebagainya.Â
Sri Sultan Hamengkubowono dan Ganjar Pranowo yang wajahnya akrab, karena memang sering muncul di TV. Dan khusus Ganjar Pranowo, gubernur Jateng, yang baru saja minggu lalu tampil di acara Mata Najwa, eh saya ketemu di Moskow di FIM.
Info terakhir pengunjung yang hadir sekitar 111.000 orang, targetnya berkisar antara 145.000-160.000 orang pengunjung. Optimis, karena  FIM 2018 lalu pengunjungnya 135.000 orang! Walau turun pengujungnya, tapi sekali lagi secara kwalitas tidak menurut. Bahkan FIM kali ini mendapat record MURI.Â
Sungguh luar biasa! Dan ini memang bukan mai-main-main, tak ada kedutaan di Moskow, Rusia, yang mengadakan festival sebesar ini! Dan ini diakui oleh pihak Rusia. Jadi FIM yang diselenggarakan secara berturu-turut sejak tahun 2016-2019 ini dijadikan alasan untuk MURI memberikan penghargaan pada Bapak Duta Besar Mohammad Wahid Supriyadi.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh pendiri MURI, Jaya Suprana, kepada Pak Dubes Moskow di Wisma Duta pada hari ini, Senin 5 Agustus 2019 sekitar pukul 12.30 WM. Ini memang patut diacungkan jempol, karena dengan dana minim, Pak Dubes dapat menarik sponsor dari berbagai kalangan.Â
Dari mulai kementrian Parwisata, Â Artha Graha, Maskapai Penerbangan Russia, Para Gubernur kepala daerah dan sebagainya. Maka terselenggaralah acara FIM ini dan sukses, menyebabkan Aku bangga menjadi orang Indonesia! Alhamdulillah.