Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Dua Jempol untuk Sang Pejuang Pemilu

19 April 2019   19:10 Diperbarui: 19 April 2019   23:59 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polwan sedang menjalankan tugasnya, Luar biasa. jempaol buat mereka. Timlo.net

Polwan sedang menjalankan tugasnya, Luar biasa. jempaol buat mereka. Timlo.net
Polwan sedang menjalankan tugasnya, Luar biasa. jempaol buat mereka. Timlo.net
Ada tentara, polisi, hansip dan sebagainya memanggul kotak-kotak suara, dengan tetap tersenyum, menjalankan tugas demi ibu pertiwi, demi pesta rakyat lima tahunan.

Ada yang bahu membahu membahu menggotong kotak suara tersebut dengan bambu dari satu desa ke desa lain di kaki buki yang susah dilalui kendaraan, benar-benar suatu perjuangan yang tiada tara di era modern sekarang.

Anda bisa bayangkan mengangkut kotak suara yang mungkin saja berkilo-kilo meter tanpa jalan kendaraan, naik dari satu bukit ke bukit yang lain dengan berjalan kaki. Patut diacungkan jempol bagi pejuang Pemilu ini.

Ada lagi Polwan yang demi menjalankan tugasnya dengan naik motor tril mengangkut kota suara tersebut di atas motornya, saking lelahnya, dia istirahat dan duduk di jalan tak beraspal dengan tetap kotak suara bersamannya.

Coba itu... Polwan. Polisi Wanita yang menjalan tugas demi negara dan bangsa, demi mengamankan kotak suara agar sampai ke tempat yang dituju.

Bahkan ada yang memanggul kotak suara dengan berjalan di atas jembatan sebatang bambu dengan pegangan tambang ala kadarnya, yang bila tak bisa menjaga keseimbangan mereka akan terjatuh ke dalam sungai dan kotak suara itu akan hanyut bersama arus sungai. Bahkan ada yang untuk menjaga kotak suara tersebut mereka tertidur sambil memeluk kotak suara. Benar-benar luar biasa.

Ada lagi yang jatuh tertidur di kotak-kotak suara, hanya sambil bersender. Saking lelah dan kantuk yang tak bisa dilawan, karena menjaga kotak suara. Lagi-lagi dilakukan Polwan, polisi wanita. Yang di mana wanita lain sedang asik nyenyak tidur di kasur empuk yang ber AC, Polwan cantik ini tidur bersender atau berbantal kotak suara, bukan bantal empuk. Lagi-lagi jempol buat mereka!

Coba lihat itu, seorang Polisi sedang mendorong mototr yang mengakut kota suara di jalan tak beraspal. Luar biasa. Sumber: kumparan.com
Coba lihat itu, seorang Polisi sedang mendorong mototr yang mengakut kota suara di jalan tak beraspal. Luar biasa. Sumber: kumparan.com
Bahkan banyak petugas, yang mungkin di tempat pendistribusian kotak suara, karena begitu banyak kotak suara yang tersusun di dalamnnya, dan mereka bergelimpangan tiidur di lantai, mungkin karena kelelahan dan kantuk yang tak lagi bisa ditahan.

Begitu banyak waktu dan tenaga yang mereka korbankan demi tugas atau kewajiba, menyebarkan atau menjemput kotak suara-suara.

Jadi di tengah-tengah hiruk pikuk para elit politik yang menggapai kemenangan dan melototi hasil hitungan suara di layar computer atau monitor, nun jauh di sana, banyak sekali para Pejuang Pemilu yang mungkin saja namanya tidak kita kena,l dan memang tak terkenal, persis Pahlawan tak dikenal. 

Mereka berjuang, mereka mempertaruhkan tenaga dan pikirannya untuk Pemilu, Hormat untuk mereka. Jadi para pemenang di Pilpres dan Pileg, siapapun dan apapun partainya, harus mengingat pejuang-pejuang Pemilu. Yang kalau boleh dibaratkan mereka sudah jatuh bangun demi Pemilu yang lancar dan sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun