Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Dicari Presiden yang Membumi

9 April 2019   19:47 Diperbarui: 9 April 2019   19:58 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilpres dan Pileg itu pesta rakyat lima tahunan, harus damai, aman, rukun dan nyaman. Sumber: rumahkartunindonesia.com

Dalam hitungan hari Pilpres 2019 akan dilaksanakan, bahkan di beberapa negara yang ada perwakilan RI sudah dilaksanakan pemungutan suara, walau menghitung suaranya tetap tanggal 17 April 2019 mendatang. Yang untungnya ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh Pemerintah, syukurlah kalau memang begitu. Lumayan libur di tengah pesta demokrasi kita.

Oya Presiden yang asli baru terlihat bila situasi sangat genting, dan Presiden baru kelihatan watak aslinya bila situasi yang genting, situasi yang tak terduga atau berbahaya, nah saat itulah akan terlihat siapa Presiden sejati dan siapa yang palsu, siapa kawan sebenarnya dan siapa yang musuh dalam selimut. Mari kita lihat satu demi satu type atau jenis Presiden.

Pertama, Presiden sejati.

Ini adalah Presiden langkah , Presiden jenis ini adalah Presiden yang tidak salah dan tidak boleh salah, tapi tanggung jawabnya sangat besar. Jenis Presiden seperti ini atau Presiden sejati jangankan kesalahan yang besar, kesalahan yang kecilpun berusahan dihindari, dan hebatnya walaupun tidak melakukan kesalahan kecil, apa lagi kesalahan besar, namun bila bawahannya melakukan kesalahan, dia berani bertanggung jawab. Dengan tegas dia akan bilang:"Itu tangggung jawab saya".

Sehingga bawahanyapun merasa terlindungi, merasa aman, nyaman dan tentram, yang sejati memang langkah, namun bukan berarti tidak ada. Presiden sejati biasanya mengabadi menjadi tokoh dunia di jamannya, bahkan bisa melintasi segala jaman. Dan hebatnya Presiden jenis ini bukan dilimpahi oleh kekayaan atau harta benda yang melimpah, justru sebaliknya, bila dilihat dalam segi harta justru amat sederhana. Nah karena kesederhanaannya dan rasa tanggung jawabnya yang besar, biasanya tokoh ini menjadi seperti payung yang melindungi bawahan.

Jenis Presiden sejati bukan hanya mengejar prestasi ke atas, namun juga ke samping atau ke bawah. Presiden yang sejati akan didekati bawahannya, bukan dijauhi bawahan. Kok bisa? Iya, karena Presiden sejati bukan mencari-mencari kesalahan, tapi memperbaiki kesalahan. Bukan mencaci maki bawahan, tapi menunjukkan jalan. 

Bukan membodoh-bodohi bawahan, tapi mencerdaskan bawahan. Bukan membuat malu, tapi membuat bangga. Bukan mengintimidasi, tapi menasehati. Bukan menindas, tapi mengayomi dan seterusnya. Wah susah mencari Presiden seperti ini, tapi bukan tak ada. Dan jangan lupa, Presiden itu banyak, tapi sedikit sekali yang menjadi Presiden sejati, apa lagi menjadi negarawan sejati, jauuuh!


Kedua, Presiden pemberani.

Jenis Presiden yang kedua apa bila melakukan kesalahan, dia berani bertanggung jawab. Bukan malah kabur atau lari dari tanggung jawab, bahkan sampai ngumpet atau kabur dari negara tempat tinggalnya, agar kesalahannya dilupakan orang, setelah orang lupa baru kembali ke negara asalnya. 

Ini pernah terjadi seperti kaburnya Presiden Marcos dari Filipina, atau kaburnya Syah Iran ketika terjadi revolusi pimpinan Imam Khomaini beberapa decade yang lalu, hingga akhirnya Syah Reza Pahlevi meninggal di pengasingan, di Mesir.

Nah Presiden jantan atau pemberani adalah Presiden yang penuh tanggung jawab dan berani mempertanggungjawabkan kesalahan yang diperbuatnya. Dengan sebuah keyakinan yang wajar, bahwa Presiden memang tak akan luput dari kesalahan dan dosa-dosa. Berani dan tidak kabur dari negara yang telah melahirkan, dan berani bertanggung jawab dan minta maaf kepada rakyatnya.

Presiden jenis ini yakin bahwa sebaik-baik Presiden adalah yang ketika melakukan kesalahan atau dosa segera minta maaf dan bertobat, serta tidak melakukan perbuatan kesalahan atau dosa itu lagi. Presiden pemberani jenis ini punya prinsif" lebih baik berbuat, lalu salah, ketimbang tidak pernah salah, karena tak perbuat apa-apa!"

Ketiga, Presiden biasa.

Presiden jenis ke tiga ini adalah jenis yang terbanyak, memang di mana-mana Presiden itu secara rata-rata ya jenis ini, jenis dimana ketika dia tidak melakukan kesalahan dia tak akan bertanggung jawab. Logis kelihatanya, iya dong , masa tidak melakukan kesalahan harus bertanggung jawab? Maka kata-kata yang keluar bila ada kesalahan di tempatnya atau di lingkungannya" itu bukan kesalahan saya, maka buat apa saya bertanggung jawab, enak saja!" Dan dia akan melawan orang yang mengatakan dia ikut bersalah.

Presiden jenis yang ketiga ini paling banyak, dan itu normal adanya, tidak melakukan kesalahan dan tidak ikut bertanggung jawab. Nah tipe ini memang bukan untuk pemimpin, apa lagi dijadikan Presiden yang sejati, akan jauh panggang dari api. Presiden jenis yang ketiga adalah jenis Presiden kebanyakan, prinsif hidupnya sejenis SDM (Selamatkan Diri Masing-Masing), yang penting dirinya tak melakukan kesalahan, dengan demikian bebas tanggung jawab bila ada kesalahan, maka selamatlah dia.

Keempat, Presiden pengecut.

Jenis Presiden yang keempat melakukan perbuatan licik demi kepentingan pribadi, golongan, partai atau organisasinya.  Jangan lupa ada Presiden yang diborgol, seperti di Korea Selatan, atau se[erti di Negara JIran kita, di mana seorang setingkat Presiedn yaitu PM, di tangkap dan sedang dalam proses pengadilan sekarang ini dengan tuduhan karena korupsi. Setelah mengeruk keuangan negara atau uang rakyat yang diambilnya dengan jalan KKN, ini jelas-jelas salah dan tak mau bertanggung jawab terhadap kesalahan yang diperbuatnya.

Jenis Presiden yang satu ini ternyata lebih banyak dimiliki oleh -orang yang merasa dirinya terhormat dengan berjas dan berdasi, tapi korupsi! Presiden jenis keempat ini menjalar ke mana-mana, Presiden jenis ini paling mudah lari dari tanggung jawab terhadap kesalahan yang diperbuatnya.

Kelima, Presiden munafik.

Nah jenis Presiden yang kelima ini lebih berbahaya dari yang keempat, kalau yang keempat bila melakukan kesalahan segera lari dan tak bertanggung jawab, karena sipat pengecutnya, kalau yang kelima sudah melakukan kesalahan, lari dari tanggung jawab lalu menyalahkan orang lain yang salah! Orang yang munafik sebagaimana tiga sipatnya yang melekat yaitu" bila berjanji tidak menepati, bila berkata selalu dusta dan bila dipercaya dia khianat"

Maka Presiden jenis kelima ini bila melakukan kesalahan keluarlah sipat aslinya, bila berkata selalu berdusta! Dengan enteng berkata" saya tidak bersalah, yang salah si itu atau si ini" Tangannya segera dengan cekatan menunjuk kesalahan yang dilakukannya dilimpahkan kepada orang lain!

Dia akan berani bersumpah dengan apapun, dengan kitab sucipun baginya tak masalah, yang penting dirinya bebas dari tanggung jawab yang seharusnya dia pikul dari kesalahan yang diperbuat. Presiden munafik ini sangat manis bersilat lidah, pandai sekali memutarbalikan fakta dan sangat licik dalam bertingkah laku. Presiden munafik adalah "musuh dalam selimut", kelihatan kawan ternyata lawan!

Nah dari lima jenis Presiden tersebut, mana yang dominan dan mana yang terbanyak yang akan muncul di Pilpres 17 April 2019 ini. Adakah Presiden yang minimal mempunyai dua sifat, dari nomor satu dan nomor dua di atas yaitu Presiden yang sejati, pemberani dan mumpuni. Sedangkan yang nomor tiga netral atau biasa saja , pas posisinya ada di tengah. Nah jangan sampai muncul yang nomor empat dan lima yaitu Presiden yang pengecut dan munafik.

Sebagai penutup, silahkan memilah dan memilih Presiden sesuai dengan hati nuraninya masing-masing. Beda pilihan dalam Pilpres 2019 ini biasa, bukan hantu di siang bolong yang perlu ditakuti. Kampanye yang sedikit menghangat, jangan dibuat panas,  apa lagi sampai membakar emosi rakyat. 

NKRI tetap harus dijaga bersama-sama, siapapun pemenangnya NKRI tak boleh bubar, apa lagi sampai terpecah belah dan hancur-hancuran seperti negara-negara yang sedang dilada komplik, seperti di Irak, Syria, Afganistan, Yaman dan lain-lain.

Ayo jaga Pilpres  2019, Pilpres harus tetap damai, jangan sampai berdarah-darah. Tak boleh gegara Pilpres  ada darah yang menetes,  tak  boleh setetes darahpun  mengalir. Ingat, setetes darah pun tak boleh mengalir. Jangan lupa beda pilihan tetap sesama anak bangsa Indonesia. 

NKRI harus tetap utuh seutuhnya. NKRI harus tetap damai di tengah panasnya Pilpres dan Pileg. Indonesia harus tetap dalam senyuman, bukan penuh dengan  caci maki dan kebencian. Semoga Indonesia tetap jaya dan siapapun  Presidennya nanti tetap membumi.  

Siapa yang menang? Ya kita lihat saja nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun