Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapapun Presiden 2019, yang Penting Mampu Menyejahterakan Rakyat

8 Agustus 2018   16:12 Diperbarui: 8 Agustus 2018   17:17 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siapakah yang akan menjadi Presiden 2019? Yang penting mampu mensejahterakan rakyat. (Foto: Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado)

Walaupun itu tidak mustahil, bukankah dulu Jokowi pun baru dua tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta langsung lompat, ikut Pilpres dan menang, lalu menjadi Presiden RI priode 2014-2019.

Bagi rakyat tak penting siapa berpasangan siapa, atau partai "A" berkoalisi dengan partai "B" dan seterusnya, sekali lagi itu tak penting. Yang penting, mampukah mereka para capres dan cawapres nantinya membuat rakyat makin sejahtera, semakin makmur, dan harga-harga relatif murah serta terjangkau rakyat. Itu yang penting bagi rakyat.

Bagi rakyat, siapapun presiden dan wakil presiden di tahun 2019 mendatang, bukan masalah. Sekali lagi yang penting bagi rakyat dapat hidup tenang, aman, nyaman, dan damai.

Pilpres 2019 adalah sarana demokrasi, alat demokrasi untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Pilpres 2019 bukan tujuan, tapi alat untuk Indonesia yang semakin baik dan sejahtera. Mau diganti atau tidak itu presiden, tak penting.

Mau lanjut presiden sekarang, monggo. Mau digantipun monggo, asal konstitusional, bukan direbut paksa. Yang penting berjalan di koridor konstitusi, agar semua berjalan seperti yang kita harapkan. Yang jelas NKRI harga mati, tak boleh hanya gara-gara ada Pilpres 2019 NKRI menjadi terpecah-belah.

Silakan berlomba-lomba dalam kebaikan dan kebajikan, dan Pilpres 2019 adalah tempatnya. Yang kubu Jokowi silahkan ambil tag "2019 presiden lanjut" dan kubu Prabowo boleh munculkan tag "2019 ganti presiden" atau boleh juga poros ketiga membuat tag baru "2019 giliran saya" atau "2024 giliran Anda".

Monggo semuanya boleh, asal tetap menjaga akhlak dan persaudaraan sesama anak bangsa. Cukup di negara-negara lain, yang bila ada pemilu sampai ada yang tewas, seperti di Pakistan, misalnya.

Lawan politik dalam Pilpres atau Pileg bukan musuh, tapi saudara atau teman sesama warga bangsa, sama-sama berasas Pancasila dan punya UUD '45 yang sama. Benderanya pun sama, merah-putih, lagu kebangsaannya pun sama, Indonesia Raya.

Jadi buat apa saling mencaci dan menghina? Buat apa saling menjatuhkan? Bukankah kita semua sama, sama-sama orang Indonesia, sama-sama mencintai NKRI? Mari kita cari persamaan di antara anak bangsa, bukan perbedaan yang ditonjolkan.

Partai boleh beda, jagoan capres dan cawapresnya pun boleh tak sama, bendera partai pun boleh berwarna warni, baju seragam setiap partai pun boleh beda, hijau, kuning, merah, biru, putih dan sebagainya. Tapi ingat, kita adalah sama, sama-sama bangsa Indonesia, sama-sama mencari kehidupan yang lebih baik. Itu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun