Nah berhubungan dengan selesainya Pilkada dan akan menuju ke Pileg dan Pilpres 2019 mendatang, katagori atau jenis manusia tersebut di atas  bisa dijadikan semacam indicator sederhana, apakah ini jenis Capres nomor satu, nomor atau jenis Capres nomor tiga. Begitu juga ketika mencari orang-orang atau tohoh yang akan duduk di lembaga legislative. Pilihlah tokoh jenis kedua, minimal, sukur-sukur dapat jenis yang ketiga.
Mengapa bukan yang jenis pertama? Karena kalau Capres atau Caleg pada jenis yang pertama, wah repot, ukurannya selalu pencitraan, karena jenisnya adalah Capres tontonan bukan tuntunan, apa lagi Capres yang merdeka. Begitu juga yang Caleg, kalau dapat Caleg jenis pertama, repot, Caleg jenis ini hanya bisa bicara di media, namun tak bisa menjalankan apa yang dibicarakan atau yang dijanjikan.
Nah dengan bekal tiga jenis golongan manusia ini, kita bisa melihat Capres atau Caleg yang benar-benar bisa dijadikan tuntunan dan bukan tontonan. Semoga pada Pilpres dan Pileg 2019 nanti Indonesia benar-benar punya pemimpin yang memenuhi kriteria merdeka dari unsur apapun, menjadi  tuntunan  bagi rakyat yang dipimpinnya dan bukan bahan tontonan, yang akhirnya memunculkan caci maki, hinaan dan lain sebagainya.
Semoga Indonesia tetap jaya dan tetap bersatu padu ketika mendapat pimpinan yang merdeka dan menjadi tuntunan rakyat. Semoga NKRI tetap berdiri tegak.  Pilkada, Pilpres dan Pileg boleh terus ada dan diadakan, dan pimpinan boleh datang silih berganti,  tapi NKRI harus tetap utuh, tidak  boleh terpecah belah apapun. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H