Yang repot memang Anis Matta, mantan Presidennya PKS, ini tokoh dicalonkan oleh PKS bersama delapan tokoh lainnya, dari mulai Aher ( Gubernur Jabar) sampai Tipakul Sembiring (Mantan Menteri Kominfo)). Politikus muda yang membuat para politikus lain mungkin iri, masih muda, berprestasi dan kini menjadi mantan Presiden  sebuah partai yang disegani.Â
Walupun PKS dihantam badai kasus sapi, PKS ternyata tidak ditinggalkan para kadernya, tetap solid di tengah caci maki dan hinaan, inilah hebatnya partai kader PKS, partai yang tak hanya slogan, tapi telah mengakar di kampus-kampus. PKS walau banyak dimusuhi, tapi tetap berdiri tegak menyongsong masa depannya.
Bahkan tetap bergandengan dengan Gerindra. Lalu siapa tokoh muda yang tak punya partai dan bukan ketua partai, yang menjadi sorotan utama tentu Ridwan Kamil, si " Presiden " versi turis Jerman.  Satu lagi dari generasi Kartini yaitu Bu Risma. Saya sudah tulis kemarin, denga judul : " Bisakah Ridwan Kamil dan Bu Risma menjadi Presiden seperti Jokowi?". Kalau Ridwan Kamil potongannya sudah Presiden! Dan ketika pakai Kopyah hitam itu seperti  Bung Karno ketika Muda! Jadi dari wajah dan kenampakan , Bung Emil sudah oke, Presiden!
Jadi tiga tokoh muda inilah, Anis Matta, Ridwan Kamil, Agus HY,  yang menjadi harapan bangsa ke depan, tapi sekali lagi,  sayang ketiganya bukan ketua partai, jadi pencapresannya di 2019 mesti dari dukungan atau gabungan partai, itupun kalau para ketua partai masing-masing tak memajukan dirinya menjadi capres 2019 mendatang.  Jadi secara nasional kita punya stok capres muda yang sedang menonjol, terlepas dari Jokowi yang  maju lagi di Pilpres 2019.
Mereka itu kalau diurutkan adalah Ridwan Kamil, AHY dan Anis Matta, Kalau mau ditambah tentu saja ada Anis Baswedan. Lalu siapa yang akan muncul? Jangan-jangan inilah "kuda hitam" dari golongan muda  pada Pilpres 2019? Jika ini terjadi, Indonesia akan punya presiden  masih muda dan ganteng pula, seperti PM Kanada dan Presiden Perancis.  Kita lihat saja nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H