Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Bisakah Ridwan Kamil dan Bu Risma Menjadi Presiden Seperti Jokowi?

25 April 2018   20:06 Diperbarui: 25 April 2018   20:23 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang Pilpres tahun 2019, kita mencari tokoh yang penuh inspiratif buat bangsa ini, buat bangsa kita, bangsa Indonesia, siapakah tokoh yang penuh inspiratif tersebut? Kita batasi di bidang politik saja, karena dibidang politik inilah jatuh bangunnya negara akan terlihat, walau bidang lain tak bisa ditinggalkan. 

Karena para politikus inilah yang bergerak dibidang politik dan menguasai pemerintahan di tingkat pusat, Jakarta, sampai ke pelosok-pelosok daerah di seluruh Indonesia. Di daerah-daerah , sedang berlangsung Pilkada 2018,  yang akan  melahirkan tokoh-tokoh daerah masing-masing.

Yang kita mau cari sekarang adalah tokoh nasional? Siapa mereka? Dalam pengamatan sederhana dari berbagai media yang dibaca setiap harinya, baik melalui internet, TV dan lain sebagainya, maka ketemulah tokoh-tokoh di bawah ini. 

Dan tentu saja bisa beda dengan pengamatan anda sekalian atau bahkan sama. Berbeda atau sama bukan masalah, yang penting tokoh-tokoh ini benar-benar membuat rakyat Indonesia tergerak, ingin seperti mereka, karena mereka telah berhasil. Siapa mereka? Yuk kita lihat satu persatu.

Pertama tentu saja Jokowi. Terlepas ada yang suka atau membenci Jokowi, Jokowi adalah tokoh yang sangat menginspirasi banyak orang, terutama para tokoh politik lainnya. Yang membuat mereka penasaran adalah Jokowi, Jokowi  kok bisa menjadi Presiden RI yang ke 7? walaupun kemenangan hanya menang tipis terhadap pasangan Prabowo dan Hatta. Menang ya menang, walau tipis bedanya suaranya.

Jadilah Jokowi. " Si Kerempeng" sebutan yang dipakai Megawati untuk Jokowi dalam acara Mata Najwa di tahun 2014 lalu, menjadi Presiedn RI ke 7, luar biasa. Mengapa? Bukan ketua partai, bukan pendiri partai, bukan pembina partai, bahkan bukan salah satu pimpinan pusat partai, hanya anggota biasa di PDIP, Jokowi bisa menjadi Presiden RI.

Inilah yang membuat tokoh-tokoh pesaingnnya tercengang, kok bisa ya Jokowi menjadi Presiden? Seorang yang tak pernah menjadi menteri biasa yang memimpin departemen, belum pernah menjadi menteri koordinator, belum pernah menjadi Wakil Presiden, tiba-tiba melompat, dari seorang pemimpin kepala daerah, Gubernur, menjadi tokoh nasional, seorang presiden, luar biasa. Jadi Jokowi akan terus menjadi tokoh inspirasi bangsa ini, terutama tokoh politiknya, apa lagi para Jenderal dan politkus ulung.

Makanya menjelas Pilpres 2019 mendatang tokoh nasional maupun daerah mau maju menjadi Capres 2019, ada yang terang-terangan atau blak-blakan, seperti Prabowo dan Gerindera yang mencoba untuk ke tiga kalinya maju menjadi capres 2019,  Rizal Ramli, " sang Rajawali ngepret", mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo mencoba menantang Jokowi yang menjadi Capres Petahana.  

Ada yang hanya mencoba ngincer Cawapres saja, seperti Muhaimin Iskanda dari PKB yang sudah melamar Jokowi untuk menjadi cawapresnya, tapi sampai saat ini Jokowi tidak meng"iya"kan juga tidak menolak, rupanya sedang mencari waktu dan orang yang pas untuk menjadi cawapresnya, karena bila salah pilih cawapresnya Jokowi bisa  KO.

Mereka bisa saja merasa tertantang yang sangat luar biasa. Jokowi bisa menjadi Presiden RI, kenapa saya tak bisa? Mungkin itu yang menjadi motivasi yang kuat buat tokoh-tokoh lainnya, termasuk tokoh muda, seperti Agus HB.  Maka jangan heran di tahun 2019 nanti para penantang Jokowi bukan sedikit, jago-jago tua akan muncul lagi dan muncul lagi, mengapa? 

Ya karena mereka merasa tertantang pada Jokowi yang diremehkan, dihinakan, dengan wajah ngedesonya telah menjadi Presiden, sedangkan mereka merasa wajahnya ganteng, wajah kota, titel lebih banyak dari Jokowi, pengalamanpun demikian adanya, apa lagi yang dari tentara, para Jenderal akan tertantang kuat, Jokowi bisa, sayapun harus bisa! Begitulah tekad mereka.

Kedua, Ridwan Kamil. Coba tanya orang Bandung, siapa yang tidak kenal dengan Ridwan Kamil? Coba tanya orang di Jabar, siapa yang tak kenal Ridwan Kamil? Dan sekarang tanya ke rakyat Indonesia yang suka nonton TV atau membaca berita, siapa yang tak kenal Ridwan Kamil? 

Jawabannya pasti sama: semua kenal Ridwan Kamil. Mengapa? Karena dengan Ridwan Kamil orang begitu akrab, dengan gayanya bersepeda ke kantor, dengan tangannya yang lembut dan tegas, Bandung ditatanya. Maka lahir kota Bandung yang baru, yang banyak taman terbuka, ruang publik yang asik dan lain sebaginya.

Kang Emil, begitulah panggilannya. Tokoh ini mengisprasi banyak orang. Sang Arsitek internasional yang rela gajinya turun untuk membenahi Bandung. Gajinya menjadi wali kota sangat kecil, jika dibandingkan dengan gajinya sebagai aristek, tapi tak masalah bagi Kang Emil. 

Kini di tangannya Bandung bersinar, "Paris Van Java" kembali diperhitungkan dan masyarakat berbondong-bondong ke Bandung dari berbagai derah lainnya. Bandung kembali menjadi Kota Idaman bagi banyak orang. Itu berkat tangan dinginya Kang Emil.

Ketiga tentunya Bu Risma. Ini benar-benar tokoh yang menginspirasi bagi banyak orang, terutama kaum perempuan.  Dengan gebrakannya yang tak kenal kompromi,  ota Surabaya menjadi kinclong! Berbagai penghargaan diterima Bu Risma, dari kebersihan lingkungan sampai menjadi wali kota terbaik di tingkat dunia! Luar biasa, seorang perempuan dari Surabaya, Indonesia diakui di dunia terhadap kepemimpinanya. 

Jadi dengan gayanya sendiri Bu Risma membangun Surabaya, dan rakyat Surabaya telah memilihnya kembali menjadi Wali Kota mereka, ini bukan kemenangan biasa, tapi karena prestasi, dedikkasi, loyalisasi, integrasi yang tinggi dari Bu Risma buat Surabaya dan rakyatnya.

Kesederhanaan Bu Risma telah menginipirasi banyak orang. Rumahnya sederhana dan itu konon karena hadiah perkawinan. Yang kalau Bu Risma mau korup, wah jangan-jangan itu rumah sudah punya lapangan golpnya, paling tidak ada kolom renangnya dan di dalamnnya ada barang yang serba mewah. Biarkan bu Risma di Surabaya, rakyat Surabaya memerlukannya dan sudah memilihnya kembali menjadi walikotanya.

Memang tak akan cukup membahasnya ketiga tokoh ini dalam tulisan singkat, perlu satu buku atau bahkan beberapa buku untuk menulis sepak terjang mereka ini. Dan itu memang sudah dilakukan berbagai pihak, terutama untuk ketokohan Jokowi. Lalu apakah Ridwan Kamil dan Bu Risma akan menyusul Jokowi, dari wali kota menjadi Gubernur dan kemudian menjadi Presiden RI ke 7?

Untuk Bu Risma kelihatnnya tetap setia menjadi Wali Kota Surabaya saja. Nah Ridwan Kamil mencoba naik ke Pilkada Jabar, merebut kursi Gubernur Jabar, menangkah Ridwan di Jabar melawan pasangan lainnya? 

Jika Ridwan menang di Jabar, kemungkinan bisa naik menjadi capres, tapi bukan Pilpres 2019, bisa pada Pilpres 2024. Bila hal itu terjadi, maka Ridwan Kamil akan menjadi Wali Kota kedua yang naik menjadi Presiden RI, memang masih jauh, namun jangan lupa Ridwan Kamil masih muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun