Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Najwa Shihab, Jangan Gitu Dong!

29 Januari 2018   20:29 Diperbarui: 30 Januari 2018   17:01 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untungnya Anis Baswedan bisa menahan emosi, dan bisa tenang, dan tetap kalem, walau sedikit wajahnya agak memerah dan terlihat menahan emosinya, karena lagi panjang lebar menjelaskan, eh Najwa Shihab seperti tak butuh jawaban, dengan alasan iklan!

Namun setelah iklan berlansung, penjelasan Anis Baswedan seperti menggantung atau memang dibiarkan menggantung, agar terkesan Anis " kedodoran". Oh rupanya masih ada yang masih belum move on atas kemenangan Anis-Sandi di Pailkada DKI Jakarta.

Semoga ini yang terakhir kali Najwa Shihab tidak beretika ketika memawawancari nara sumber. Bolehlah mendebat atau memotong, tapi tunggu sampai yang ditanya menjawab tuntas, sehingga apa yang ditanyakan benar-benar terjawab dengan baik, bukan dengan emosi yang meluap-meluap. Okelah Najwa Shihab pinter, sehingga sebagai pembawa acara di Mata Najwa ditunggu-tunggu jutaan pemirsa TV.

Semoga di acara Mata Najwa selanjutnya tidak seperti tayangan " 100 Hari Anis Sandi", agar yang nonton juga enak dan pengetahuan bertambah. Tapi kalau gelagatnya seperti demikian, bisa-bisa Mata Najwa ditinggalin penontonnya atau paling tidak fansnya berkurang. 

Atau mungkin Najwa Shihab menjadi sombong karena pinter, cantik, pengetahuan luas. Sehingga kemanapun pergi orang mencari. Atau pindah kerja ke mananapun,akan ada yang siap menampungnya. Semoga saya salah, Najwa Shibah tidak sombong, hanya kebawa emosi, saat itu saja, di saat lain lagi, tidak terjadi. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun