Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

FI 2017 Membuat Indonesia Semakin Bersinar di Rusia

8 Agustus 2017   20:53 Diperbarui: 8 September 2017   18:59 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu penjaga booth FI 17, orang Rusia tulen dengan Bati lengkap dengan peci hitam ala Bung Karno. Foto: Syaripudin Zuhri.

Festival Indonesia 2017 ( FI 17)di Moskow telah menjadi semacam fenomena sendiri bagi warga Rusia, khususnya di Moskow.  Mengapa? Karena dalam waktu tiga hari, 4-6 Agustus 2017 warga Moskow seperti air yang terus saja mengalir, dari mulai pukul 12.00 sampai dengan 21.00 waktu Moskow (14.00 -- 01.00 WIB). Ini benar-benar suatu acara yang menarik bagi warga Moskow khususnya dan umumnya warga Rusia.

Kalau acara tersebut tidak menarik? Buat apa mereka datang? Buat apa mereka bersusah payah dari berbagai tempat datang berkunjung, dan kunjungan mereka juga lebih dari batas waktu yang disediakan. Mengapa? Resmi acaranya pukul 12.00 WM, tapi mereka sudah datang sejak jam 10.00 WM, dan ketika akan ditutup pukul 21.00 WM merekapun kebanyakan masih tak beranjak dari tempat mereka. 

Seakan kaki mereka lengket, terutama di pangung utama yang  dalam waktu tiga hari berturut-turut lagu dan tari Poco-Poco menggoyang dan suaranya membahana ke segala penjuru Hermtage Garden. Di samping lagu dan tarian daerah lainnya, yang tak kalah menariknya.

Kemarin sudah saya tulis tentang  makanan yang menjadi primadona acara FI 17 tersebut, Sate. Kini mari kita lihat yang lainnya. Oya,  sebelumnya perlu juga diketahui,  FI 17 yang dibuka oleh Menteri Perdagangan RI dan Duta Besar RI untuk Rusia dan Belarusia, Muhammad Wahid Supriyadi, yang secara bersamaan menabuh gendang dengan tokoh setempat, menandai dibukanya acara FI 17 tersebut pada Jumat, 4 Agustus 2017 sekitar pukul 15.00 WM, yang semula direncanakan pukul 12.00 WM, karena sholat Jum'at dulu, maka diundur.

Salah satu penjaga booth FI 17, orang Rusia tulen dengan Bati lengkap dengan peci hitam ala Bung Karno. Foto: Syaripudin Zuhri.
Salah satu penjaga booth FI 17, orang Rusia tulen dengan Bati lengkap dengan peci hitam ala Bung Karno. Foto: Syaripudin Zuhri.
Pengunduran jadwal pembukaan tidak mengurangi antusias warga Moskow untuk tetap di tempat, tidak meninggalkan acara atau pulang, bahkan semakin sore menjelang malam, pengunjung semakin bertambah dan bertambah,  lagi-lagi itu terjadi  setiap hari, dan tercatat oleh EO pada hari pertama pengunjung 23.300 orang, hari kedua naik pengunjungnya 33.600 dan dihari terakhir pengunjung bertambah lebih banyak lagi menjadi 34.800 orang. Jadi, total pengunjung adalah sebanyak 91.600 orang! Luar biasa.

Jangan lupa ini acara di Negara orang, bukan di Indonesia. Mengumpulkan orang yang nyaris 100.000 orang bukan perkara mudah. Kalau acara tersebut tidak menarik, mana mau mereka datang, bahkan  ketika hujan datang tiba-tiba, mereka sudah membawa payung! Jadi sudah total untuk datang ke acara FI 17, maka ketika hujan turun, mereka tidak pulang, tetap di tempat dan membuka payung atau jas hujan masing-masing. Pertunjukan jalan terus, penontonpun tak beranjak, kompak benar!

Hujan berhenti dan matahari bersinar kembali, tapi tak lama kemudian hujan turun lagi dan matahari hilang, tapi sebentar. Coba bayangkan, kalau tak punya niat berkunjung, ngapain di ruang terbuka, taman yang luasnya sekitar 6 ha tersebut, hujan ke hujanan, panas ke panasan. Kebetulan di Moskow memang sedang musim panas, tapi di bulan Agustus sudah mulai sering hujan. Jadi, walaupun iklim yang tidak menentu selama tiga hari tersebut, tak mengurangi pengunjung untuk datang.

Pragawan dan Pragawati yang terlibat dalam FI 2017 sedang action. Foto: Syaripudin Zuhri
Pragawan dan Pragawati yang terlibat dalam FI 2017 sedang action. Foto: Syaripudin Zuhri
Apa sih yang membuat warga Moskow terpesona dengan acara FI 17 ini? Wah kalau diceritakan satu demi satu akan memakan halaman yang banyak. Makanya sara tulis sebagian-sebagian saja, agar sidang pembaca tidak terlalu bosen  membaca. Bukankah artikel di kompasiana ini sudah "bajibun" banyaknya. Di tengah-tengah artikel yang sudah  ribuan setiap harinya, tulisan ini sekedar menggelitik saja. Oh itu loh FI 17, itulah kebanggaan bangsa Indonesia, makanannnya, tariannya, nyanyianya dan lain sebagainya, sangat menggoda orang Rusia.

Warga Rusia benar-benar disuguhi total kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam, membentang dari Aceh sampak Papua, pulau-pulau Indonesia terwakili semua, dengan dengan demikian kesenian, makanan, properti, pakaian, cendra mata dan lain sebagainya, diserbu warga Rusia. Padahal harga di Fi 17 ini diatas harga normal, bisa 2-3 kalai harga biasa. Namun tak mengurangi daya beli warga Moskow, faktanya, sebuh kelapa hijau dihargai 600 rubel, lihat tulisan kemarin, habis. Duren yang dihargai 1500 rubel  perbuah, padahal durennya kecil saja, juga sudah habis di hari pertama.

Belum lagi produk lainnya, benar-benar telah menguras kantong orang Rusia, jangan lupa bila belanja dengan orang Rusia kebanyakan tak ada tawar menawar, berapa pun harganya yang tertera atau dikatakan penjualnya, langsung dibeli. Dan bila membeli buah-buahan ya siap-siap nanggung resikonya, pahit atau asem, karena bila membeli buah-buah taka da  istilah di coba terlebih dahulu. Di Rusia memang serinkali konsumen dirugikan, masa beli buah tak boleh dicoba dulu? Jadi gimana pembeli tahu manis, asem, sepet atau bahkan pahit rasa buah tersebut? Ini Rusia Bung.

Salah seorang kompasioner terlibat dalam FI 2017. Foto: Dokumen pribadi.
Salah seorang kompasioner terlibat dalam FI 2017. Foto: Dokumen pribadi.
Kembali ke FI 17, tak kurang dari 91.600 orang pengunjung,  ini bukan main-main, spetakuler untuk ukuran sebuah festival yang dilakukan perwakilan di luar negeri. Jadi bukan memuji-muji, ini fakta yang bicara, karena selama ini kalau tampil di dalam gedung atau "numpang" acara di Moskow atau di kota lainnnya,pengunjungnya  ala kadarnya. Kalaupun di dalam gedung daiadakan konser,  penonton paling banyak 1000an orang, nah ini sampai 96 kalinya, 96.000 lebih,  apa bukan spetakuler? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun